Hadis tentang kematian berguna untuk mengingatkan setiap muslim terhadap kematian yang pasti akan terjadi sehingga dapat mempersiapkan diri menghadapi akhirat.
Hadis-hadis ini juga mengajak umat Islam untuk bersyukur dan merenungi bahwa tiap yang hidup pasti akan mati. Sebab tidak ada yang abadi di dunia ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut tercantum dalam Al Quran surat Ankabut ayat 57 yang artinya, "Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kemudian, hanya kepada Kami kamu dikembalikan."
Namun, kematian adalah sebuah misteri, tidak ada seorang pun di dunia ini yang mengetahui kapan dan dengan cara bagaimana kematian datang. Hanya Allah Swt yang Maha Mengetahui.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut kumpulan hadis tentang kematian yang dapat menjadi pengingat dan renungan umat Islam.
Dikutip dari laman NU Online, kesenangan hidup dan kenikmatan duniawi kerap membuat manusia lupa bersyukur.
Maka itu, Nabi Muhammad Saw mengingatkan umatnya agar selalu mengingat sesuatu yang dapat menghentikan dan menghancurkan segala kenikmatan tersebut yakni kematian. Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah Saw bersabda:
اَكْثِرُوْا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ : اَلْمَوْتِ (رواه الترمذي والنسائي وصححه ابن حبان)
Artinya: "Perbanyaklah oleh kalian mengingat pemutus segala nikmat, yaitu kematian." (HR at-Tirmidzi dan an-Nasa'i. Disahihkan oleh Ibnu Hibban).
Manusia yang mendekati ajalnya akan mengalami sakaratul maut, yang konon rasanya begitu menyakitkan. Namun bagi orang saleh, tidak akan merasakan hal tersebut.
Ketika seseorang mendekati akhir hidupnya, kita dianjurkan untuk menuntunnya dengan kalimat tauhid yakni laa ilaha illallah. Dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah ra, mereka berkata, Rasulullah Saw bersabda:
لَقِّنُوْا مَوْتَاكُمْ لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ (رواه مسلم والأربعة)
Artinya: "Ajarilah oleh kalian kalimat 'Laa ilaaha illallah' kepada orang yang akan mati (sakaratul maut)." (HR Muslim dan empat imam hadis yaitu Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah).
Para ulama memberi tuntunan jika orang yang sakaratul maut telah berhasil mengucapkan kalimat tauhid, maka janganlah diajak bicara apa pun. Tujuannya supaya mendapat jaminan masuk surga, sebagaimana sabda Nabi Saw:
مَنْ كَانَ أَخِرُ كَلَامِهِ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya: Barang siapa akhir ucapannya (sebelum mati) kalimat laa ilaaha illallah, maka ia akan masuk surga." (HR Ahmad, Abu Dawud dan al-Hakim).
Orang yang telah wafat, hendaknya dibacakan surat Yasin agar yang meninggal tersebut diampuni dosa-dosanya oleh Allah, sebagaimana hadis yang diriwayatkan dari Ma'qil bin Yasar, Rasulullah Saw bersabda:
اِقْرَئُوْا عَلَى مَوْتَاكُمْ يٰسۤ (رواه ابو داود والنسائي وصححه ابن حبان)
Artinya: "Bacakanlah oleh kalian surat Yaasiin kepada orang yang mati/sakaratul maut di antara kalian." (HR Abu Dawud dan an-Nasa'i . Disahihkan oleh Ibnu Hibban)
Meratapi kematian mencerminkan ketidakridaan seseorang terhadap qada dan qadarnya Allah. Ratapan tersebut juga bisa jadi penyebab orang yang wafat disiksa di alam kuburnya. Nabi Muhammad Saw menjelaskan:
اِنَّ الْمَيِّتَ لَيُعَذَّبُ بِبُكَاءِ اَهْلِهِ (رواه البخاري)
Artinya: "Sesungguhnya mayit itu disiksa dengan tangisan (ratapan) keluarganya terhadapnya." (HR.Al-Bukhari).
Dikutip dari buku Filsafat Kematian, Rasulullah bersabda bahwa ketika kita meninggal dunia, semua amalan akan terputus kecuali tiga hal, berikut hadisnya:
وَقَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: {إذَا مَاتَ ابْنَ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاّ مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يَنْتَفِعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ} يَدْعُوْ لَهُ.
Artinya: Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda: "Jika manusia itu meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga hal, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang saleh yang mendoakannya." (HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa'i).
Demikian lima hadis tentang kematian sebagai pengingat dan renungan umat Islam untuk mempersiapkan diri akan datangnya kematian. Semoga bermanfaat!
(juh)