Memahami Apa Itu Kata Arkais dan Contohnya
Kata arkais banyak ditemukan dalam literatur maupun karya sastra klasik. Bisakah kamu menyebutkan apa saja contoh kata arkais?
Kata arkais adalah kosakata kuno yang dipakai dalam naskah-naskah lama. Umumnya, kata-kata arkais tidak lagi dipakai. Pun ada, kata ini penggunaannya terbatas lantaran banyak tergantikan oleh kosakata formal dan populer.
Supaya kamu lebih memahaminya, simak pengertian dan contoh kata arkais beserta artinya.
Apa itu kata arkais?
Kata arkais adalah kosakata lama atau kuno yang sudah jarang atau tidak lazim digunakan dalam konteks sekarang, baik itu dalam bentuk tulis maupun lisan.
Merujuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arkais adalah kata sifat yang menunjukkan masa dahulu atau berciri kuno, tua; tidak lazim dipakai lagi; ketinggalan zaman.
Meski begitu, kata-kata arkais boleh saja digunakan karena termasuk dalam khazanah bahasa Indonesia. Penulis maupun penutur bisa menggunakan kata arkais sebagai variasi diksinya.
Hal ini sebagaimana menurut Kridalaksana (2008) yang mengemukakan bahwa arkaisme merupakan unsur bahasa yang bisa dipakai untuk efek-efek tertentu yang kadang-kadang muncul dalam bahasa kini.
Nah, kata arkais akan mudah kamu temukan pada naskah kuno atau karya sastra klasik yang menggunakan bahasa Melayu klasik. Misalnya saja pada hikayat berbentuk prosa yang dominan memakai kata arkais.
Lihat Juga : |
Contoh kata arkais
Kata arkais lazim digunakan pada masa lampau dan memiliki makna yang sesuai dengan konteks pada saat itu. Kata ini sudah jarang atau bahkan tidak digunakan lagi pada masa sekarang.
Maka itu, orang zaman sekarang mungkin banyak yang tidak familiar dengan makna serta penggunaan kata arkais. Berikut contoh kata-kata arkais dan artinya dalam kata populer, dihimpun dari berbagai sumber.
- syahdan: suatu waktu, bermula
- masygul: bersusah hati, sedih, murung
- peterana: tempat duduk untuk orang terhormat
- alkisah: pada permulaan (ungkapan untuk memulai sebuah cerita atau hikayat)
- arkian: kemudian, sesudah itu
- ata/hatta: lalu, sudah itu
- kalakian: ketika itu, kemudian
- anju: ancang-ancang
- asmaradanta: putih berkilat (untuk gigi, gading)
- abid: tidak berkesudahan, kekal; abadi
- anggara: buas, liar
- angkara murka: kemarahan yang sangat besar, kebengisan
- ahkam: hukum atau undang-undang
- pitarah: nenek moyang
- mahligai: ruang atau tempat kediaman raja atau putri-putri raja
- selit: berbelit
- upeti: uang/emas yang wajib dibayarkan kepada penguasa
- beroleh: mendapatkan
- titah: kata, mandat, perintah yang harus dipatuhi
- mandala: daerah, kawasan
- amah: awam
- gawai: alat, perkakas
- utas: mahir, pandai
- manira: saya, aku (untuk menyebut diri ketika berbicara dengan bawahan)
- khayali: bersifat khayalan
- saudagar: pedagang, pengusaha
- abaimana: lubang pelepasan, dubur
- gamam: ragu-ragu, tidak dapat berbuat sesuatu karena terkejut
- rampus: kasar, tidak sopan, serampangan
- kelesah: tidak tenteram hatinya, gelisah
Lihat Juga : |
Demikian pengertian dan contoh kata arkais. Kata arkais adalah kata-kata kuno yang penggunaannya kini terbatas.
(fef)