Ramadhan adalah bulan suci yang dinantikan setiap tahunnya oleh umat Muslim. Berdasarkan kalender Hijriah terbitan Kementerian Agama (Kemenag), awal Ramadhan tahun ini jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Lantas, kapan tarawih pertama Ramadhan dikerjakan? Adapun tarawih pertama menjadi tanda awal memasuki bulan Ramadhan. Berikut prediksi jadwal tarawih pertama Ramadhan di 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhammadiyah sudah lebih dulu menentukan awal Ramadhan yang termaktub dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijah 1446 H.
Dalam maklumat tersebut tertulis bahwa 1 Ramadhan 1446 H Muhammadiyah jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 M.
Dengan begitu, masyarakat Muhammadiyah sudah bisa mengerjakan sholat tarawih pertamanya di bulan Ramadhan pada 28 Februari 2025 malam, setelah Magrib.
Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yaitu perhitungan astronomis yang memungkinkan penentuan awal bulan Hijriah tanpa harus melihat hilal secara langsung.
Selain itu, dalam perhitungan Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) Muhammadiyah, Ramadhan tahun ini berlangsung selama 29 hari hingga 29 Maret 2025.
Dengan demikian, Muhammadiyah juga telah menentukan tanggal 1 Syawal 1446 H pada Senin, 31 Maret 2025 M.
Berdasarkan kalender Hijriah yang dirilis Ditjen Bimas Islam Kemenag, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Ramadhan tahun ini berlangsung 30 hari hingga 31 Maret 2025.
Sementara itu, mengenai jadwal tarawih pertama Ramadhan versi pemerintah, keputusannya baru akan dirilis setelah Sidang Isbat. Sebab, pemerintah melalui Kemenag menggunakan metode rukyat, yaitu pengamatan langsung terhadap hilal.
Biasanya pemerintah menggelar Sidang Isbat pada akhir bulan Syaban, yaitu di 28 Februari 2025 setelah Magrib.
Dengan begitu, masyarakat bisa mengikuti keputusan pemerintah dan dapat menunggu pengumuman resmi setelah Sidang Isbat pada 28 Februari 2025.
Itulah jadwal mengenai kapan tarawih pertama Ramadhan versi pemerintah dan Muhammadiyah.
Sambil menunggu awal Ramadhan, umat Islam di dapat mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan dengan penuh keimanan dan ketakwaan, serta menjaga persatuan dalam menjalankan ibadah puasa.
(avd/juh)