Memahami Jenis-Jenis Hukum Tajwid Lengkap Contohnya

CNN Indonesia
Rabu, 26 Feb 2025 15:00 WIB
Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Ada banyak jenis hukum tajwid yang wajib dipelajari.
Ilustrasi. Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Ada banyak jenis hukum tajwid yang wajib dipelajari. (iStockphoto/Haci Elmas)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Tajwid adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membaca Al Quran dengan baik dan benar. Ada banyak jenis hukum tajwid yang wajib dipelajari.

Mempelajari ilmu tajwid adalah wajib hukumnya bagi setiap muslim. Apabila tidak mengerti tajwid maka akan ada banyak kesalahan dalam membaca ayat Al Quran sehingga memengaruhi makna dari bacaan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya saat membaca Al Quran, penggunaan tajwid perlu diperhatikan dalam bacaan sholat. Itulah mengapa mempelajari ilmu tajwid menjadi sangat penting bagi umat Islam.


Jenis hukum tajwid

Secara harfiah, tajwid artinya adalah memperbagus atau memperindah bacaan. Di dalam ilmu tajwid terdapat beragam hukum-hukum bacaan yang perlu diperhatikan.

Berikut jenis hukum tajwid dirangkum dari berbagai sumber.


1. Nun sukun dan tanwin

Hukum nun sukun dan tanwin adalah dasar dari ilmu tajwid yang harus dipelajari. Hukum ini terjadi apabila di dalam bacaan Al-Quran terdapat nun sukun (نْ) dan tanwin (ـًـ, ـٍـ, ـٌـ) bertemu dengan huruf-huruf tertentu.

Adapun huruf-huruf tersebut terbagi menjadi empat jenis hukum bacaan, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Izhar: jika nun sukun atau tanwin bertemu salah satu huruf izhar ح, خ, ع, غ, هـ, ء, maka cara membacanya wajib dibaca jelas.
  • Idgham: apabila nun sukun dan tanwin bertemu salah satu huruf wau (و), mim (م), nun (ن), ya (ي) maka hurufnya dilebur dengan suara mendengung (idgham bighunnah). Jika bertemu dengan huruf ra (ر) dan lam (ل) maka hurufnya dileburkan tanpa dengung (idgham bilaghunnah).
  • Iqlab: hukum ini terjadi apabila nun sukun dan tanwin bertemu huruf (ب), maka huruf nun sukun atau tanwin berubah menjadi م dengan dibaca dengung.
  • Ikhfa: jika nun sukun dan tanwin bertemu dengan ke 15 huruf ikhfa ت, ث, ج, د, ذ, ز, س, ش, ص, ض, ط, ظ, ف, ق, ك, maka wajib dibaca samar dengan dengung.


2. Mim sukun

Mim sukun atau mim mati adalah huruf mim yang tidak berharakat. Apabila mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf mim (م) atau ba (ب) maka ada tiga hukum tajwid yang berlaku, yaitu:

  • Izhar syafawi: yaitu dibaca jelas tanpa dengung apabila mim sukun (مْ) bertemu dengan huruf م atau ب.
  • Idgham mimi: Jika mim sukun (مْ) bertemu م, maka hurufnya dilebur dan dibaca dengan dengung.
  • Ikhfa syafawi: hukum ini dibaca samar dengan dengung apabila mim sukun (مْ) bertemu ب.


3. Mim dan nun bertasydid

Jenis hukum tajwid selanjutnya adalah hukum mim dan nun bertasydid. Hukum ini disebut juga dengan istilah ghunnah musyaddadah yaitu setiap mim dan nun bertasydid wajib di dengungkan atau ghunnah.


4. Mad

Mad artinya adalah bertambah atau memanjang. Maka hukum bacaan mad dapat diartikan dengan memanjangkan bacaan pada huruf-huruf tertentu. Hukum mad terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Mad thabi'i (mad asli): adalah mad yang murni terjadi dengan huruf mad itu sendiri, bukan karena dipengaruhi oleh hamzah atau suku. Cara membaca mad thabi'i yaitu dengan dibaca panjang dua harakat, apabila ada huruf mad (ا, و, ي) tanpa hamzah atau tasydid.
  • Mad far'i (mad cabang): adalah mad yang dipengaruhi oleh hamzah atau huruf sukun. Cara membacanya lebih panjang dari mad thabi'i yaitu sekitar 4-6 harakat tergantung dari jenis mad.

Cabang dari mad far'i ada 10 yaitu, mad wajib muttasil, mad jaiz munfasil, mad shilah thawilah, mad farq, mad lazim kilmi mukhaffaf, mad lazim kilmi mutsaqqal, mad lazim harfi mukhaffaf, mad lazim harfi mutsaqqal, mad 'aridh lissukun, dan mad liin.


5. Idgham shaghir

Idgham shaghir merupakan jenis hukum tajwid yang terjadi apabila huruf idgham pertama mati maka diidghamkan pada huruf kedua.

Idgham shaghir dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan sifat dan makhrajnya, sebagai berikut.

  • Idgham mutamatsilain: yaitu apabila huruf pertama dan kedua sama-sama memiliki sifat dan makhraj yang sama.
  • Idgham mutajanisain: yaitu apabila huruf pertama dan kedua memiliki makhraj yang sama namun sifatnya berbeda.
  • Idgham mutaqaribain: yaitu apabila huruf pertama dan kedua berdekatan antara makhraj dan sifatnya.


6. Qalqalah

Qalqalah adalah hukum bacaan dalam tajwid yang dibaca memantul apabila bertemu dengan huruf qalqalah dalam keadaan sukun atau mati. Adapun huruf qalqalah ada 5, yaitu ق, ط, ب, ج, د.

Berdasarkan letaknya, hukum qalqalah dibagi menjadi dua, yaitu.

  • Qalqalah sugra (kecil): terjadi jika huruf qalqalah dalam keadaan sukun berada di tengah kata, maka dipantulkan dengan suara yang tidak terlalu kuat.
  • Qalqalah kubra (besar): terjadi jika huruf qalqalah berada di akhir kata dan berhenti di situ, maka harus dipantulkan dengan kuat dan jelas.


7. Waqaf

Waqaf termasuk bagian dari hukum tajwid. Secara harfiah waqaf artinya adalah menahan. Sedangkan secara istilah, waqaf berarti memutus suara di akhir kalimat pada waktu tertentu untuk mengambil napas dan kemudian melanjutkan kembali bacaannya.

Tanda baca waqaf ada 6 dalam Al Quran.

  • waqaf lazim (م): jika terdapat tanda ini, maka harus berhenti (waqaf).
  • waqaf aula' (قلی): jika terdapat tanda ini, artinya boleh berhenti dan boleh tidak, namun lebih diutamakan untuk berhenti.
  • washal aula (صلی): artinya boleh berhenti boleh tidak, tetapi lebih diutamakan untuk tidak berhenti.
  • waqaf laiz (ج): artinya boleh memilih antara berhenti atau tidak.
  • waqaf mamnu (لا): artinya tidak boleh berhenti apabila ada tanda ini.
  • waqaf mu'anaqah (∴) : artinya hanya boleh berhenti pada salah satu lafadz yang bertanda titik tiga ini, dan tidak boleh berhenti pada keduanya.


Demikianlah penjelasan terkait jenis hukum tajwid yang harus kamu ketahui. Semoga bermanfaat.

(mrs/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER