Syarat puasa terbagi menjadi dua, yakni syarat wajib dan syarat sah. Syarat wajib adalah syarat-syarat yang wajib dipenuhi sehingga seseorang wajib berpuasa.
Sementara syarat sah puasa adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi sehingga puasa seseorang menjadi sah. Kedua syarat ini harus diketahui dan dipenuhi muslim agar ibadah Ramadhan diterima Allah Swt.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain syarat, ada juga rukun puasa, yakni hal-hal yang harus dilakukan dalam ibadah puasa. Syarat dan rukun puasa ini harus diketahui dan dipenuhi oleh seorang muslim.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah syarat wajib dan syarat sah puasa dilengkapi dengan rukun puasa yang perlu diperhatikan.
Syarat wajib adalah syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang sebelum melaksanakan suatu ibadah. Seseorang yang tidak memenuhi syarat wajib, maka gugurlah tuntutan kewajiban kepadanya.
Dikutip dari laman NU Online, terdapat beberapa syarat wajib puasa yang harus diketahui oleh umat Islam. Berikut syarat wajib puasa:
Ditambahkan dari buku Tuntunan Puasa menurut Al Quran dan Sunah, yang dimaksud syarat sah adalah semua hal yang membuat ibadah puasa menjadi sah hukumnya.
Apabila salah satu syarat ini tidak ada, maka ibadah puasa tidak sah hukumnya. Syarat sah puasa harus dipenuhi agar puasa yang dilakukan sah. Berikut syarat sah puasa dan penjelasannya:
Jika seseorang berpuasa wajib di bulan Ramadhan tetapi lupa atau tidak berniat, maka puasanya tidak sah. Namun hal ini berlaku untuk puasa wajib, sedangkan puasa sunnah boleh berniat di siang hari.
Tidak sah puasa yang dilakukan oleh selain muslim. Jika mereka tetap berpuasa, maka tidak mendapatkan balasan apa-apa sebab tidak sah.
Wanita yang sedang haid atau nifas tetapi tetap berpuasa, maka puasanya tidak sah.
Seorang muslim yang melakukan puasa di hari-hari yang dilarang maka puasanya tidak sah atau menjadi haram hukumnya. Hari-hari yang diharamkan berpuasa antara lain:
Rukun puasa adalah unsur-unsur dasar yang harus ada dalam pelaksanaan puasa. Jika salah satunya tidak terpenuhi, maka puasa dianggap tidak sah. Berikut rukun puasa dan penjelasannya.
Niat merupakan rukun puasa yang penting dalam pelaksanaan puasa. Tanpa niat, puasa tidak sah. Niat dapat dilakukan di dalam hati atau diucapkan. Berikut bacaan niat puasa yang bisa dilafalkan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.
Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taala.
Niat puasa dibaca di malam hari hingga maksimal waktu imsak, sebelum fajar tiba. Waktu imsak tiba beberapa menit sebelum azan Subuh.
Rukun kedua puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, hubungan suami istri, dan semua yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari, seperti yang sudah dijelaskan pada Surat Al Baqarah 2: 187 yang berbunyi:
فَٱلۡـَٰٔنَ بَٰشِرُوهُنَّ وَٱبۡتَغُواْ مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمۡۚ وَكُلُواْ وَٱشۡرَبُواْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ ٱلۡخَيۡطُ ٱلۡأَبۡيَضُ مِنَ ٱلۡخَيۡطِ ٱلۡأَسۡوَدِ مِنَ ٱلۡفَجۡرِۖ ثُمَّ أَتِمُّواْ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيۡلِۚ
Fal-āna bāsyirụhunna wabtagụ mā kataballāhu lakum, wa kulụ wasyrabụ ḥattā yatabayyana lakumul-khaiṭul-abyaḍu minal-khaiṭil-aswadi minal-fajr, ṡumma atimmuṣ-ṣiyāma ilal-laīl.
Artinya: "...Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam..."
Selain itu, perilaku buruk seperti berbohong dan menggunjing juga sebaiknya dihindari karena dapat mengurangi pahala puasa.
Demikian syarat wajib dan syarat sah puasa dilengkapi dengan rukun puasa yang perlu diperhatikan. Semoga bermanfaat.
(juh)