Ciri-Ciri Teks Anekdot, Tujuan, Struktur, dan Contohnya

CNN Indonesia
Senin, 30 Jun 2025 11:15 WIB
Ilustrasi. Teks anekdot merupakan salah satu materi yang diajarkan dalam Bahasa Indonesia. Simak ciri-ciri teks anekdot, tujuan, dan contohnya. (Unsplash/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Teks anekdot merupakan salah satu materi yang diajarkan dalam Bahasa Indonesia. Namun tahukah kamu pengertian dan ciri teks anekdot?

Teks anekdot adalah sebuah cerita atau kisah yang unik karena mengandung lelucon atau unsur lucu. Biasanya anekdot menceritakan sesuatu berdasarkan kejadian sebenarnya tapi bisa juga merupakan cerita rekaan.

Agar dapat lebih mudah memahaminya, simak pengertian dan ciri teks anekdot berikut dilengkapi dengan tujuan dan contohnya.

Apa itu teks anekdot?

Melansir dari buku Bahan Ajar Teks Anekdot, anekdot merupakan cerita singkat yang di dalamnya terdapat unsur lelucon, menarik, dan mengesankan.

Biasanya teks anekdot menceritakan orang penting atau terkenal berdasarkan kisah nyata. Akan tetapi, tidak semua teks anekdot harus menceritakan orang terkenal atau menceritakan kejadian nyata.

Walaupun berisi tentang lelucon atau humor, teks ini tidak semata-mata hanya untuk bercanda, tetapi memiliki makna tersirat.

Umumnya digunakan sebagai sindiran atau kritik yang sering terjadi di lingkungan masyarakat, contohnya di bidang pendidikan, lingkungan politik, ekonomi, dan lainnya.

Anekdot bisa disampaikan dalam acara sketsa humor, film komedi, bincang-bincang televisi, sinetron komedi, stand up comedy dan podcast.

Ciri teks anekdot

Melansir dari buku Teks Anekdot, terdapat beberapa ciri teks anekdot yang membedakannya dengan teks lain, yakni:

Tujuan teks anekdot

Setiap pembuatan tulisan atau teks pasti memiliki tujuan, begitu juga dengan teks anekdot. Berikut beberapa tujuan dari teks anekdot:

Struktur teks anekdot

Berikut adalah struktur anekdot yang terdiri dari bagian-bagian yang membentuk teks anekdot secara utuh.

Contoh teks anekdot

Setelah mengetahui pengertian, ciri teks anekdot, tujuan, dan strukturnya, selanjutnya adalah memahami cara membuat teks anekdot. Berikut contoh teks anekdot:

Contoh teks anekdot 1

Judul: Aksi Maling Tertangkap CCTV

Abstrak: Seorang warga melapor kemalingan

Orientasi
Pelapor: "Pak saya kemalingan."

Polisi: "Kemalingan apa?"
Pelapor: "Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak.."

Krisis
Polisi: "Kemalingan kok beruntung?"
Pelapor: "Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya."
Polisi: "Sudah minta izin malingnya untuk merekam?"

Reaksi
Pelapor: " Belum... "(sambil menatap polisi dengan penuh keheranan.
Polisi: Itu ilegal. Anda saya tangkap."

Koda
Pelapor: (hanya bisa pasrah tak berdaya).

Contoh teks anekdot 2

Judul: Dosen yang Menjadi Pejabat

Abstrak: Di kantin universitas, Udin dan Tono, dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.

Orientasi: "Saya heran dosen Ilmu Politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri," kata Tono kepada Udin.

Krisis: Udin ogah-ogahan menjawab pertanyaan Tono. Udin beranggapan bahwa masalah yang dibicarakan Tono itu tidak penting. Namun, Tono tetap meminta agar Udin mau menerka teka-tekinya.

"Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri," jawab Udin merasa jengah.

Reaksi: Ternyata jawaban Udin masih juga salah. Menurut Tono, dosen yang juga pejabat itu tidak bersedia berdiri sebab takut kakinya diambil orang lain. Mendengar pernyataan Tono, Udin menanyakan apa hubungan antara dosen dan pejabat.

Koda: "Ya kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain," ungkap Tono.

Contoh teks anekdot 3

Judul: Guru Menjelaskan Perubahan UUD

Abstrak: Suatu hari, guru Pendidikan Kewarganegaraan menjelaskan perubahan Undang-Undang Dasar (UUD) dari periode ke periode. Ia juga menjelaskan alasan perubahan UUD di Indonesia.

Orientasi: Di tengah kelas, Amin tampak tertidur di kelas. Guru tersebut menegurnya.

"Amin, jelaskan perubahan UUD, lalu apa maksud peraturan diatur di UUD," kata sang guru.

Krisis: "Kalau kenapa diatur di UUD, saya tahu Bu. Soalnya, semuanya akhirnya memang UUD, Ujung-ujungnya Duit," celetuk Amin.

Reaksi: Kawan-kawan Amin cekikikan, sang guru geleng-geleng kepala.

Itulah ciri teks anekdot beserta pengertian hingga contohnya yang dapat dipelajari. Semoga bermanfaat.

(via/juh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK