Anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang memiliki makna tersirat di dalamnya. Makna tersirat dalam teks anekdot biasanya memuat pesan atau kritik yang hendak disampaikan penulis secara tak langsung.
Lantas, bagaimana cara menyimpulkan makna tersirat dalam teks anekdot? Simak penjelasan selengkapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2020), anekdot berarti cerita menarik dan mengesankan yang umumnya mengangkat mengenai orang penting atau tentang suatu kejadian sebenarnya.
Meski begitu, cerita dalam teks anekdot tidak harus didasarkan pada realitas sosial atau kenyataan yang terjadi di masyarakat tetapi menyiratkan pesan penting, bahkan mengandung kritik maupun sindiran.
Dengan kata lain, pengertian teks anekdot adalah cerita singkat yang menyentil atau mengandung kritikan tetapi dibungkus dengan bahasa atau cara penyampaian yang menarik, cerdas, dan memiliki kesan lucu.
Tujuannya agar kritik atau sindiran yang disampaikan melalui teks anekdot terkesan lebih sopan atau halus dan tidak terkesan menghakimi atau menyudutkan pihak tertentu.
Agar dapat memahami, menganalisis, dan menyimpulkan teks anekdot, maka simak penjelasannya sebagai berikut.
Sebelum menyimpulkan, kamu perlu tahu dulu apa saja pokok-pokok isi dalam teks anekdot. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan.
Secara umum, anekdot disajikan dengan balutan humor. Namun humor tersebut berfungsi untuk menghibur, sedangkan tujuan utama anekdot adalah menyampaikan makna tersirat berupa kritik.
Kritik dalam anekdot juga sering kali disampaikan dalam bentuk sindiran karena bertujuan untuk menghindari konflik antarpihak tertentu dengan pihak yang menyampaikan sindiran.
Namun tujuan akhirnya adalah kritik yang ingin disampaikan lewat anekdot dapat diterima tanpa menimbulkan ketersinggungan.
Lihat Juga : |
Perhatikan contoh teks anekdot berikut ini, dikutip dari Buku Bahasa Indonesia SMA/SMK Kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017).
Judul: Dosen yang Juga Menjadi Pejabat
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono adalah dua orang mahasiswa yang sedang mengobrol di sudut kampus.
Tono : "Saya heran dengan dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri."
Udin : "Ah, begitu saja diperhatikan sih, Ton."
Tono : "Ya, Udin tahu sebabnya."
Udin : "Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri."
Tono : "Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat."
Udin : "Loh, apa hubungannya?"
Tono : Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain."
Udin : "???"
Berikut adalah contoh analisis kritik atau sindiran dalam anekdot Dosen yang Menjadi Pejabat.
KATA, FRASA, KLAUSA, ATAU KALIMAT | MAKNA IDIOMATIS |
Kursi | Jabatan |
Takut kursinya diambil orang | Takut jabatannya direbut orang lain |
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kritis yang disampaikan dalam anekdot tersebut ditujukan untuk para pejabat yang tidak mau atau takut dilengserkan.
Dalam menyusun atau menyimpulkan makna tersirat yang terkandung di dalam teks anekdot, kita harus menentukan topik atau pokok masalah, tokoh atau sasaran, dan unsur kelucuan dalam anekdot.
Makna tersirat kemudian dapat dianalisis dan diuraikan berdasarkan fakta-fakta yang berhubungan dengan topik dalam teks anekdot.
Nah, berdasarkan contoh teks anekdot di atas, disimpulkan bahwa kritik ditujukan untuk para pejabat yang kerap tidak mau turun atau takut kehilangan jabatan.
Tujuan disampaikannya kritis tersebut tentu bukan hanya untuk menyindir para pejabat yang tidak mau kehilangan jabatan, melainkan agar para pejabat sadar bahwa jabatan adalah sesuatu yang bersifat sementara dan ada masa ketika jabatan tersebut habis dan harus diserahkan kepada orang lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka kamu mengetahui bahwa cara menyimpulkan makna yang tersirat dalam anekdot tersebut lebih mengarah pada nilai dan pesan moral.
Demikian contoh dan cara menyimpulkan makna tersirat dalam teks anekdot. Semoga membantu.
(ira/fef)