Ini 6 Cara Tumbuhan Melindungi Diri dari Musuhnya

CNN Indonesia
Selasa, 26 Agu 2025 11:00 WIB
Ilustrasi. Cara tumbuhan melindungi diri bisa berupa perlindungan fisik, zat kimia, warna, dan bekerja sama dengan makhluk lain. Ini penjelasannya. (iStockphoto/OllgaP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tumbuhan mungkin terlihat rapuh, tapi mereka punya banyak cara cerdas untuk bertahan hidup dan melindungi dirinya dari serangan musuh.

Cara tumbuhan melindungi diri bisa berupa perlindungan fisik, zat kimia, warna, hingga bekerja sama dengan makhluk lain demi menghindari ancaman.

Setiap jenis tumbuhan memiliki cara bertahan yang berbeda, tergantung pada habitat dan ancaman yang dihadapi. Ada yang memilih melindungi diri dengan "tameng" alami, ada pula yang menggunakan racun atau aroma tertentu.

Kemampuan bertahan hidup tumbuhan ini berkembang melalui proses adaptasi selama bertahun-tahun, sehingga membuatnya mampu bertahan bahkan di lingkungan yang keras.

Melansir penjelasan dalam buku Taktik Tokcer Kuasai IPA SD/MI Kelas V karya Desy Wijaya, berikut sejumlah cara tumbuhan melindungi dirinya dari musuh:

1. Duri

Duri adalah salah satu bentuk pertahanan fisik yang efektif untuk menghalangi hewan pemangsa. Tumbuhan seperti salak, mawar, dan putri malu memiliki duri yang bisa melukai kulit hewan yang mencoba mendekat.

Fungsi utamanya adalah memberikan rasa sakit atau tidak nyaman, sehingga hewan enggan untuk kembali mengganggu. Selain itu, duri juga memberikan perlindungan ekstra terhadap bagian tanaman yang rentan, seperti batang dan daun muda.

2. Daun tajam

Beberapa tumbuhan membentuk daun dengan ujung runcing dan tepi keras untuk melindungi diri.

Tanaman nanas menjadi contoh populer, di mana daunnya yang panjang, tebal, dan tajam membuat hewan sulit mencapai inti tanaman. Struktur ini tidak hanya menghalangi serangan, tetapi juga membantu tanaman bertahan dari kondisi lingkungan yang berat.

Selain nanas, pandan duri juga menggunakan daun tajam sebagai pertahanan. Ujung daunnya yang runcing dapat menusuk kulit hewan atau manusia yang mencoba mendekat.

Dengan bentuk seperti ini, tumbuhan dapat berkembang dengan aman tanpa banyak gangguan dari herbivora.

3. Bulu halus

Bulu halus pada tumbuhan dapat menimbulkan rasa gatal atau iritasi ketika bersentuhan dengan kulit.

Contohnya, tunas bambu dilindungi bulu halus yang membuat hewan enggan mendekat. Efek gatal ini memberikan peringatan alami agar hewan tidak memakan atau merusak tunas muda.

Selain bambu, kacang gatal juga memiliki bulu halus pada buahnya yang bisa menyebabkan rasa tidak nyaman.

Mekanisme ini bukan hanya melindungi dari serangan hewan, tetapi juga membantu mengurangi penguapan air, menjaga kelembapan, dan melindungi permukaan tanaman dari panas berlebih.

4. Getah

Getah adalah cairan lengket yang dihasilkan oleh tumbuhan seperti pohon karet, pepaya, nangka, dan kamboja.

Ketika hewan mencoba menggigit atau melukai tanaman, getah dapat menempel pada tubuh mereka dan mengganggu pergerakan. Sifat lengket ini menjadi hambatan fisik yang membuat hewan kesulitan untuk menyerang lebih lanjut.

Beberapa getah juga mengandung senyawa kimia yang dapat mengiritasi kulit atau merusak jaringan pada hewan yang terkena.

Misalnya, getah pepaya memiliki enzim papain yang bisa mengganggu pencernaan hewan, sedangkan getah kamboja dikenal beracun jika tertelan.

5. Racun

Racun adalah bentuk pertahanan kimia yang ampuh untuk mencegah hewan memakan tanaman. Tanaman jarak memiliki biji beracun yang dapat menyebabkan kematian pada hewan jika tertelan.

Lalu ada kecubung yang mengandung senyawa alkaloid yang dapat menyebabkan pusing, mual, atau iritasi pada kulit.

Dalam banyak kasus, warna atau aroma dari tanaman beracun juga menjadi tanda peringatan bagi hewan untuk tidak mendekat. Dengan begitu, tumbuhan bisa bertahan tanpa harus kehilangan bagian tubuhnya akibat dimakan.

6. Kulit berduri

Kulit berduri melindungi biji atau buah dari kerusakan fisik maupun serangan hewan. Durian adalah contoh yang terkenal, dengan kulit keras dan duri tajam yang membuatnya sulit dibuka.

Perlindungan ini memastikan biji tetap aman hingga waktu yang tepat untuk berkecambah. Selain durian, srikaya juga memiliki kulit yang keras meskipun durinya tidak setajam durian.

Kulit seperti ini membuat hewan pemangsa harus berusaha lebih keras untuk mengakses bagian dalam, sehingga peluang biji untuk bertahan dan berkembang lebih besar.

Itulah penjelasan singkat mengenai berbagai macam cara tumbuhan melindungi diri. Semoga bermanfaat dan selamat belajar.

(han/juh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK