Mengenal Organ Penyusun Sistem Gerak Manusia dan Fungsinya
Organ penyusun sistem gerak pada manusia terdiri atas dua organ utama, yaitu rangka dan otot. Kedua organ ini bekerja sama secara harmonis sehingga manusia dapat melakukan berbagai aktivitas.
Rangka atau tulang berperan sebagai alat gerak pasif karena tidak bisa bergerak tanpa bantuan otot. Sementara otot merupakan alat gerak aktif karena memiliki kemampuan untuk berkontraksi dan berelaksasi secara mandiri.
Kerja sama antara otot dan rangka tersebut dikenal dengan istilah sistem gerak manusia. Berikut penjelasan mengenai masing-masing organ penyusun sistem gerak, yakni sistem rangka dan otot, dilengkapi fungsinya.
1. Sistem rangka manusia
Mengutip buku Ipa Terpadu VIII A untuk Sekolah Menengah Pertama dan MTS yang terbitan Grasindo, organ penyusun sistem gerak manusia dibentuk oleh dua sistem organ, yakni sistem rangka dan sistem otot.
Dalam sistem rangka manusia, terbagi menjadi dua yakni tulang dan persendian. Berikut masing-masing fungsinya.
Tulang
Sistem rangka manusia adalah kumpulan dari 206 tulang yang saling berhubungan satu sama lain membentuk sistem gerak. Rangka tubuh manusia memiliki fungsi yang berbeda, antara lain:
- memberi bentuk tubuh,
- melindungi bagian-bagian tubuh yang lemah,
- menegakkan tubuh,
- tempat melekatnya otot-otot rangka,
- sebagai alat gerak pasif,
- sebagai tempat produksi sel-sel darah merah, dan
- sebagai tempat cadangan kalsium dan fosfat.
Tulang penyusun rangka tubuh manusia kemudian dibedakan lagi berdasarkan letak atau posisi, bentuk, dan struktur jaringan penyusunnya.
Lihat Juga : |
Persendian
Selain tulang, persendian termasuk ke dalam sistem rangka manusia. Organ ini penting karena membuat bagian-bagian tubuh tertentu dapat bergerak secara bebas.
Namun, tidak semua bagian tubuh dapat digerakkan dengan pola yang sama. Perhatikan saja, apakah kepala kalian bisa diputar penuh 360 derajat? Atau apakah kepala bisa digerakkan ke samping kanan dan kiri saja?
Hal ini pun berlaku dengan tangan dan kaki, masing-masing memiliki arah serta jenis gerakan yang berbeda-beda.
Kondisi tersebut dapat terjadi karena persendian atau artikulasi adalah hubungan antara tulang dengan tulang. Hubungan itu kadang longgar sehingga membuat kedua tulang yang berhubungan dapat bergerak bebas.
Selain itu, ada pula hubungan antar-tulang yang sangat erat yang memungkinkan tak adanya gerakan sama sekali.
2. Sistem otot manusia
Otot merupakan bagian dari sistem gerak aktif manusia. Jaringan tersebut tugasnya berkontraksi dan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik sehingga tubuh dapat bergerak, menjaga postur, dan menghasilkan panas.
Otot menghasilkan dua jenis gerakan, yaitu gerakan yang tampak dari luar dan gerakan yang tak terlihat. Gerakan yang bisa diamati secara langsung meliputi perpindahan tubuh dari satu tempat ke tempat lain seperti berjalan atau menggerakkan tangan.
Untuk contoh gerakan yang tidak terlihat secara langsung terjadi di dalam tubuh, contohnya gerak peristaltik pada sistem pencernaan, denyut jantung yang terus berdebar sepanjang waktu, atau pelebaran serta penyempitan pembuluh darah.
Selain itu, kontraksi otot juga membantu menjaga suhu tubuh. Misalnya, saat kedinginan, tubuh akan menggigil karena otot berkontraksi untuk menghasilkan panas.
Walau tampak sederhana, ternyata sistem otot mempunyai fungsi yang krusial karena secara garis besar menggerakan organ-organ vital di dalam tubuh manusia.
Otot manusia secara umum terdiri dari tiga jenis, antara lain:
- otot lurik (otot rangka),
- otot polos, dan
- otot jantung.
Itulah organ penyusun sistem gerak yang terdiri dari dua organ utama. Selamat belajar.
(san/juh)