Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia menunda rencana divestasi anak usaha maskapai berbiaya murah Citilink. Sebab, penawaran harga yang diajukan calon investor masih rendah. "Kami juga harus realistis," kata CEO Garuda Emirsyah Satar di Jakarta, Rabu (3/9).
Menurut Emir kondisi maskapai di seluruh dunia sedang dalam masa sulit. Hal ini membuat masing-masing perusahaan harus mempertahankan posisinya di tengah persaingan dan tingginya biaya operasional.
Garuda, kata Emir, ingin memperbaiki kondisi Citilink agar bisa melakukan penawaran saham ke publik (initial public offering/IPO) dalam tiga tahun ke depan. "Diharapkan nanti IPO nya bisa optimal," katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana Garuda untuk mencari investor untuk Citilink sudah dilakukan sejak tahun lalu. Belum lama ini Emir mengungkapkan soal kedatangan sejumlah investor asing sebagai calon mitra strategis.
Hal serupa juga terjadi pada Mandala Airlines. Maskapai berbiaya murah milik Tiger Airways dan Saratoga Capital ini gagal mendapatkan investor untuk memperkuat kondisi perusahaan, sehingga terpaksa harus menyetop operasional maskapai. Air Asia yang semula berniat mengakuisisi Mandala membatalkan rencana tersebut dan lebih memilih untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan.