PENANGKAPAN IKAN

Menteri Susi Ajak Perang Mafia Ikan

CNN Indonesia
Minggu, 30 Nov 2014 13:23 WIB
Tak ingin pasokan ikan di Indonesia terus diambil secara ilegal, Menteri Kelautan dan Perikanan mengaku akan pasang badan dengan undang-undang.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) didampingi Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Suryo Bambang Sulisto menyampaikan pandangan dihadapan pengusaha yang merupakan anggota Kadin di Jakarta, Kamis (30/10). (Antara/Wahyu Putro)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut Hutagalung membenarkan bahwa terdapat mafia pengemplangan hasil-hasil ikan di Indonesia. Bahkan mafia-mafia ini memiliki jaringan secara internasional.

"Memang ada mafia-mafianya, sangat terorganisir operasionalnya. Itu yang Bu Susi kini lakukan, memerangi mafia perikanan dengan berbagai kebijakan yang melindungi nelayan-nelayan kita" ujarnya.

Saut juga menambahkan bahwa mafia-mafia perikanan ini memiliki modal besar karena banyak memiliki kapal dengan berat lebih dari 30 gross ton. Lebih lanjut, ia mengakui kalau pelakunya tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun juga berasal dari luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"1200 kapal yang kita tangkap kemarin itu juga ada kapal asingnya. Bukan hanya pemain dalam saja yang ikut serta. Kegiatannya pun seperti ilegal fishing, transhipment, dan hal-hal lain yang merugikan laut kita" ujar Saut.

Saut mengatakan bahwa memerangi pemain gelap di industri perikanan sangat penting karena Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang menggiatkan pemenuhan konsumsi ikan dalam negeri.

"Kita per tahunnya butuh 3,5 juta ton ikan, namun baru memenuhi sekitar 2,1 juta ton ikan untuk dikonsumsi. Maka dari itu Bu Susi dan kita sangat perduli sekali dengan kegiatan memerangi upaya-upaya perikanan yang ilegal" jelasnya.

Ia mengatakan bahwa dengan pelaksanaan moratorium, dua hingga tiga tahun ke depan Indonesia bisa menambah sekitar 1,6 juta ton tambahan produksi ikan. "Kami yakin moratorium ini bisa memiliki dampak yang baik bagi Indonesia" ujar Saut.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER