BI RATE

Redam Inflasi, Bank Indonesia Diyakini Naikkan Suku Bunga

CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2014 08:00 WIB
Bank Indonesia (BI) diprediksi akan kembali menaikan suku bunga acuannya guna meredam inflasi yang meningkat pada November 2014.
Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu, 3 September 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Purbaya Yudhi Sadewa, Kepala Ekonom Danareksa Research Institute memperkirakan inflasi November 2014 akan mencapai 5,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jika rilis Badan Pusat Statistik siang nanti membuktikan prediksinya tersebut, Purbaya yakin Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikan suku bunga acuannya guna meredam inflasi yang meningkat.

"Paling tidak BI rate naik 25 basis poin lagi," kata Purbaya kepada CNN Indonesia, Senin (1/12).

Seperti diketahui, bank sentral baru saja menaikkan BI rate sebesar 25 basis poin menjadi 7,75 persen sehari setelah harga premium dan solar naik Rp 2 ribu per liter. Kenaikan tersebut sekaligus menghentikan kebijakan BI mempertahankan suku bunga acuannya di level 7,5 persen dalam waktu yang cukup lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari sisi perdagangan, Danareksa Research Institute memperkirakan ekspor Indonesia akan tumbuh 4,84 persen pada Oktober dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama 2013. Sementara itu, impor diprediksi akan tumbuh lebih tinggi sekitar 5,53 persen (year on year).

"Dengan demikian neraca perdagangan kita akan minus US$ 82,1 juta atau defisit," jelas Purbaya.

Sebelumnya, BI memperkirakan akan ada tambahan inflasi dalam dua bulan terakhir di 2014 sekitar 2,4 persen hingga 2,8 persen, dengan titik tengah di 2,6 persen. Apabila target inflasi dalam APBNP 2014 dipatok 5,3 persen, maka realisasinya di akhir tahun kemungkinan besar akan menyentuh kisaran 7,7 persen hingga 8,1 persen.

Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI sempat menyatakan untuk dapat menekan inflasi tahun ini berada pada batas bawah yaitu 7,7 persen, ada tiga langkah yang bisa dilakukan pemerintah dan BI. Antara lain dengan menaikkan BI rate, menaikan tarif angkutan umum pada angka yang moderat, serta meningkatkan koordinasi stabilisasi pangan khususnya dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

"Kalau itu dilakukan, 7,7 persen bisa tercapai," katanya.

Sementara pemerintah melalui Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro punya keyakinan yang lebih optimis dibandingkan BI. Menkeu memperkirakan inflasi di akhir tahun ini akan berada di kisaran 7,3 persen sampai 7,7 persen.

"Perkiraan awal, dengan kenaikan Rp 2 ribu, perkiraan tambahan inflasi 2014 ini di kisaran 2 persen. Kalau baseline 5,3 persen, jadi 7,3 persen untuk akhir 2014," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER