Jakarta, CNN Indonesia -- Indroyono Soesilo, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, menargetkan pembangunan 47 pembangkit diesel di wilayah-wilayah terluar Indonesia pada tahun 2015. Hal ini untuk menghapus ketergantungan suplai listrik di kawasan tersebut dari negara tetangga.
"Saya berharap pada Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-70, Kita punya 47 pembangkit berbahan diesel di batas-batas terluar negara kita. Agar semua penduduk bisa dapat listrik" ujar Indroyono di Jakarta, Senin (8/12).
Indroyono berkaca pada pengalaman masyarakat Indonesia di Pulau Timor sebelah barat, yang sampai saat ini masih mengandalkan pasokan listrik dari Timor Leste mengingat kurangnya pembangkit di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Timor Leste memiliki kapasitas listrik sebesar 150 megawatt (MW). Namun, penggunaan listriknya hanya sebesar 110 MW sehingga menyebabkan surplus listrik sebesar 40 MW. Sedangkan di Timor Barat defisit listrik. Akhirnya, listrik Timor Leste mengalir ke Timor Barat" jelas Indroyono.
Untuk membangun 47 pembangkit tersebut, Indroyono mengatakan, banyak hambatan yang harus diatasi, yakni mulai dari masalah perizinan hingga lingkungan. "Sejauh ini ada 31 rencana proyek pembangunan listrik yang terhambat berbagai hal seperti masalah perizinan untuk pembebasan lahan maupun sisi ekologisnya" katanya.
Namun, lanjut Indroyono, pemerintah tetap menginginkan proyek pembangunan pembangkit listrik ini berjalan agar tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa. Untuk itu, pemerintah akan memangkas perizinan proyek pembangkit listrik agar pelaksanaan proyek bisa segera terealisasi.
"Mau bikin pembangkit saja ada 52 izin. Nantinya kita sederhanakan izin ini karena presiden juga tak ingin kawasan perbatasan negara tetangga lebih maju dibanding kawasan perbatasan negara kita" tambah Indroyono.