AKSI KORPORASI

Pertamina Kaji Opsi Pendanaan Investasi US$ 7 Miliar

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Des 2014 15:57 WIB
PT Pertamina (Persero) menyatakan bakal menempuh banyak instrumen pendanaan demi investasi sebesar US$ 7 miliar pada 2015.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) yang baru, Dwi Soetjipto. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) menyatakan bakal menempuh banyak instrumen pendanaan demi mencukupi rencana investasi perusahaan pelat merah tersebut sebesar US$ 7 miliar pada 2015. Beberapa opsi yang dipilih seperti penerbitan obligasi global dan pinjaman sindikasi dari perbankan.

Direktur Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan terkait obligasi global, pihaknya masih melakukan kajian mendalam. Adapun instrumen lain seperti pinjaman sindikasi perbankan juga masih dipertimbangkan.

"Kita lihat instrumen apa yang baik. Obligasi untuk saat ini juga tidak cukup baik," ujarnya di Jakarta, Jumat (12/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dwi menambahkan, pihaknya telah mencanangkan belanja modal sebesar US$ 5 miliar. Dana tersebut disiapkan untuk pengembangan industri hulu. Salah satu caranya adalah dengan menambah sumur baru dan pembangunan kilang, terutama upgrade kilang yang ada.

Lebih lanjut, Dwi mengatakan pihaknya sudah menetapkan penambahan beberapa sumur di Malaysia. Namun, belum ditentukan tempatnya secara persis.

"Dana akuisisi sumur ini sekitar US$ 1,5 miliar," katanya.

Adapun selain proyek hulu, Pertamina juga berencana meningkatkan kapasitas empat kilang pengolahan minyak di Cilacap, Balongan, Dumai, dan Balikpapan. Untuk itu, Pertamina akan menggandeng empat investor asing, yakni PTT Thailand, Saudi Aramco, Sinopec dan JX Nippon.

Nilai investasi keempat proyek ini diprediksi mencapai US$ 25 miliar, membengkak dari perhitungan sebelumnya US$ 17 miliar sampai US$ 20 miliar.

"Total kapasitasnya akan menjadi 1,6 juta Bph (barel per hari) dari 1 juta Bph. Nantinya keuntungan yang diperoleh investor akan berasal dari keuntungan penjualan bahan bakar minyak (BBM)," kata Direktur Marketing Ritel Pertamina Ahmad Bambang pada Senin (8/12).

Disamping meningkatkan kapasitas kilang pengolahan, Ahmad mengatakan Pertamina juga akan membangun sejumlah kilang penyimpanan. Ini dilakukan dalam rangka menjamin cadangan BBM nasional demi memenuhi kebutuhan nasional.

"Nantinya cadangan minyak Indonesia bisa menjadi 30 hari dari 18 hari saat ini," jelas Bambang.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER