INDUSTRI MIGAS

Investasi Hulu Migas 2015 Capai US$ 22,2 M

CNN Indonesia
Minggu, 14 Des 2014 11:07 WIB
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan investasi hulu migas 2015 mencapai US$ 22,2 miliar.
(CNNIndonesia/Free Watermark)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan investasi hulu migas nasional 2015 mencapai US$ 22,2 miliar, atau lebih rendah 13,3 persen ketimbang target tahun lalu yang berada di kisaran US$ 25,64 miliar. Disinyalir, menurunnya target investasi tersebut dilatarbelakangi oleh pelemahan harga minyak dunia yang berimbas pada ditundanya sejumlah kegiatan produksi kontraktor kontrak kerjasama (KKKS).

"Salah satunya itu. Soalnya penentuan harga ICP (Indonesian Crude Price) juga dipengaruhi harga minyak dunia dan investasi tentunya," tutur Wakil Kepala SKK Migas Johannes Widjanarko kepada CNN Indonesia, Minggu (14/12).

Dari investasi sebesar US$ 22,2 miliar, sebanyak US$ 14,8 miliar atau sekitar 66,4 persen akan digunakan untuk kegiatan pengeboran 952 sumur work over dan pemeliharaan 38.914 sumur. Adapun biaya pengembangan 783 sumur, diprediksi menelan dana US$ 4,7 miliar atau sekitar 21,2 persen. Sedangkan sisanya atau sekitar US$ 2,7 miliar akan digunakan untuk menutupi biaya-biaya lainnya seperti administrasi dan biaya umum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi kami pastikan kegiatan serta rencana investasi akan sesuai dengan rencana WP&B 2015 (Work Program & Budget) meski harga dunia sudah menurun," tutur Widjanarko.

Selain besaran investasi, SKK Migas juga telah menyetujui usulan KKKS mengenai besaran produksi minyak tahun depan. Dalam WP&B 2015, produksi minyak Indonesia diprediksi hanya mencapai 849.750 barel per hari (bph) atau lebih rendah dari target lifiting dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang menargetkan produksi minyak di angka 900.000 bph. "Kami akan terus mendorong agar KKKS tetap bisa menjaga produksinya tahun depan. Dan kami optimistis dengan angka itu," tegasnya.

Meski begitu, Deputi Pengedalian Perencanaan SKK Migas, Aussie Gautama menilai fenomena anjloknya harga dunia turut memberi keuntungan tersendiri bagi KKKS dalam menemukan cadangan migas baru. Pasalnya, anjloknya harga minyak akan berimbas pada turunanya biaya sewa rig atau fasilitas pengeboran sumur migas.

"Ya walaupun perusahaan akan menahan investasi dan produksi, tapi KKKS khan jadi bisa melakukan eksplorasi sebanyak-banyaknya lantaran harga sewa rig jadi lebih murah. Poin ini yang menjadi hikmah di tengah anjloknya harga minyak," cetus Aussie.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER