PEMBANGKIT LISTRIK

Sinohydro Corp Garap PLTA Jatigede US$ 150 Juta

CNN Indonesia
Jumat, 19 Des 2014 16:32 WIB
PLTA Jatigede ditargetkan bisa beroperasi mulai 2019 dan memasok listrik ke dalam sistem kelistrikan Jawa.
Dengan adanya Waduk Jatigede PLN akan segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede dengan kapasitas 2X55 MW yang terletak di Kecamatan Tomo dan Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang Jawa barat. (PLN/Dok Agus Trimukti)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) secara resmi menunjuk perusahaan Tiongkok Sinohydro Corporation Limited sebagai kontraktor engineering procurement construction (EPC) pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Sumedang, Jawa Barat.

Dalam proyek pembangkit berkapasitas 2 x 55 megawatt (MW) ini, Sinohydro akan menggandeng PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) sebagai kontraktor bangunan dengan membentuk perusahaan patungan bernama Deng Xi.

"Jika pembangunan proyek PLTA bisa dimulai di awal 2015 dan berjalan sesuai perencanaan, maka diperkirakan awal 2019 PLTA Jatigede sudah dapat menyuplai pasokan listrik ke dalam sistem kelistrikan Jawa," kata Nur Pamudji usai penandatanganan kontrak pembangunan PLTA Jatigede bersama Deputy Managing Director Asia-Pasific Sinohydro Corporation Limited, Jumat (19/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu Nur Pamudji berharap para kontraktor bisa mempercepat pembangunan PLTA meliputi gedung pembangkit (power house), saluran pembawa air (water ways), tangki pendatar air (surge tank), pipa pesat (penstock), saluran buang (tailrace), bangunan transmisi (transformer yard dan switchyard), jaringan transmisi (transmission line) serta bangunan penunjang lainnya.

"Listrik yang dihasilkan PLTA Jatigede akan masuk ke dalam sistim transmisi 150 kilovolt (kV) Jawa-Bali. Mudah-mudahan dalam 48 bulan bisa selesai sejak financial closed," terangnya.

Untuk merealisasikan proyek PLTA Jatigede diperkirakan dibutuhkan investasi sekitar US$ 150 juta. Belum termasuk investasi pembangunan waduk Jatigede yang diperkirakan menelan dana Rp 4 triliun yang dananya berasal dari Pemerintah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER