Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ 8501 yang hilang kontak dalam rute penerbangan dari Surabaya ke Singapura adalah jenis Airbus A320. Bagi Airbus, tipe ini termasuk yang laris.
Hingga November 2014, total 7.274 unit pesawat Airbus A320 telah dipesan. Sebanyak 3.606 unit dinyatakan
in operation. Masih terdapat 2.404 pesawat yang dalam dalam pesanan pasti.
Berdasarkan informasi Airbus, pesawat ini menjadi pesawat penumpang jet komersial yang paling cepat terjual berdasarkan catatan 2005 hingga 2007, dan menjadi penjualan terbaik pesawat generasi tunggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airbus A320 adalah kelompok pesawat penumpang komersial jarak dekat sampai menengah. Ia merupakan pesawat penumpang pertama dengan sistem kendali
fly-by-wire digital, di mana pilot mengendalikan penerbangan melalui penggunaan sinyal elektronik dan bukan secara mekanik dengan
handle dan sistem hidraulik.
Adapun kelompok pesawat A320, yang termasuk A318, A319, A320, dan A321 serta pesawat jet bisnis ACJ, adalah satu-satunya kelompok pesawat berbadan sempit (
narrow-body) yang diproduksi Airbus sejak 1987.
Di Indonesia, maskapai yang mengoperasikan keluarga A320 adalah Indonesia AirAsia, Citilink Garuda Indonesia, Mandala Airlines, dan Lion Air.
Pada Maret 2013 Lion Air memecahkan rekor pembelian Airbus A320 dengan nilai kontrak US$ 24 miliar. Hal itu merupakan yang terbesar dalam sejarah Airbus.
Nilai kontrak pembelian Airbus ini juga melampaui nilai kontrak pembelian Boeing oleh Lion Air senilai US$ 22 miliar, pada dua tahun sebelumnya.
Pesawat jenis ini sendiri sudah terlibat dalam 16 kecelakaan. Kecelakaan pertama terjadi pada 26 Juni 1988 di bandara Mulhouse-Habsheim, Prancis, dan menyebabkan tiga penumpang meninggal.
Adapun kecelakaan yang terjadi sebelum hilangnya kontak Air Asia rute Surabaya-Singapura tersebut adalah pada 2 Juni 2013 di Manila. Untungnya tak ada korban luka berat dan meninggal. Namun pesawat dinyatakan rusak berat.