DAMPAK BANJIR

Banjir, Harga Bahan Pokok di Bandung Naik

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Des 2014 09:38 WIB
Pasar di kota Bandung yang terendam dan mengalami kerusakan di antaranya adalah Pasar Baleendah, Pasar Ciparay, dan Pasar Dayeuhkolot.
Sejumlah warga menggunakan perahu melintasi kawasan yang terendam banjir di kawasan jalan raya Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/12) (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Akibat banjir, 95 persen aktivitas perdagangan di kota Bandung lumpuh sehingga beberapa harga bahan pokok melonjak naik. Namun Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menjamin ketersediaan bahan pokok dan kestabilan harga.

"Aktivitas perdagangan di lokasi banjir 95 persen lumpuh. Pemerintah akan membantu perbaikan pasar- pasar ini hingga dapat beroperasi kembali," ujar Rahmat saat memantau lokasi banjir di Baleendah, Bandung, Jumat (26/12), seperti dikutip dari siaran pers.

Merujuk pada data Kementerian Perdagangan, pasar yang terendam dan mengalami kerusakan di antaranya adalah Pasar Baleendah, Pasar Ciparay, dan Pasar Dayeuhkolot. Banjir diperkirakan masih setinggi 1 meter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara keseluruhan, banjir melanda tiga kecamatan di Bandung, yaitu Dayeuhkolot, Baleendah, dan Bojongsoang. Menurut data pemerintah hingga Kamis (25/12), akibat bencana ini penduduk harus mengungsi 19 titik yang tersebar di Dayeuhkolot sebanyak 1.936 jiwa, Baleendah sebanyak 1.379 jiwa, dan Bojongsoang sebanyak 820 jiwa.

Banjir juga menyebabkan infrastruktur di Bandung rusak. Akibatnya, beberapa harga bahan pokok melonjak. "Banjir menyebabkan distribusi logistik terganggu dan mempengaruhi harga sejumlah komoditas," kata Rahmat.

Menurut data dari Kementerian Perdagangan harga telur naik dari Rp 18 ribu per kilogram menjadi Rp 21 ribu per kilogram, cabe rawit dari Rp 77.800 per kilogram menjadi Rp 100 ribu per kilogram, sementara harga daging ayam broiler stabil di kisaran Rp 28 ribu per kilogram, dan daging sapi Rp 95 ribu-Rp 100 ribu per kilogram.

Untuk menanggulangi masalah yang terhadi akibat banjir, Rahmat mengaku telah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Kementerian Perhubungan, dan Kepolisian untuk memperlancar arus barang ke daerah terdekat dengan lokasi banjir sehingga kebutuhan pokok tetap tersedia dan tidak mengalami kelangkaan.

Secara nasional Rahmat menjamin selama Natal dan Tahun Baru 2015 persediaan bahan pokok dalam kondisi stabil. Bahan pokok tersedia di pasar dalam jumlah yang cukup.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER