Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah membuka tahun baru 2015 dengan menarik utang sebesar Rp 3 triliun dengan menjual dua seri obligasi negara kepada investor tertentu (private placement).
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan melalui situsnya menjelaskan kedua seri obligasi yang diterbitkan adalah FR0053 dan FR0061, dengan tenor masing-masing enam dan tujuh tahun. Kedua varian surat utang negara (SUN) itu dilelang pada Jumat (2/1).
Untuk FR0053, DJPU berhasil menyerap pembiayaan sebesar Rp 1,5 triliun, dengan kupon 8,25 persen dan imbal hasil (yiled) 8 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nominal utang yang sama, Rp 1,5 triliun, juga berhasil ditarik pemerintah melalui penerbitan FR0061, dengan kupon 7 persen dan yield 8,02 persen.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Robert Pakpahan mengatakan pihaknya akan memaksimalkan
penarikan utang di awal tahun (front loading strategy) guna mengantisipasi risiko pengetatan likuiditas akibat kebijakan normalisasi suku bunga bank sentral Amerika Serikat. Lebih dari separuh target pembiayaan Rp 430 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 akan dieksekusi pada semester I.
"Presiden Jokowi memang belum memberi arahan apapun. Kami juga tidak boleh mengambil kebijakan strategis, hanya tugas-tugas rutin seperti penarikan utang yang sudah terjadwal boleh dilakukan," ujar Robert baru-baru ini.
Selain SUN rupiah, DJPU telah mengaggendakan penerbitan obligasi negara berdenominasi valas di kuartal pertama. Untuk
obligasi dolar AS atau global bond rencananya akan terbit pada bulan ini.