Otoritas penerbangan Singapura, Civil Aviation Authority of Singapore (CAAS) akhirnya memberi keterangan terkait kecelakaan AirAsia QZ8501. CAAS menyatakan Indonesia AirAsia telah memperoleh izin rute penerbangan Surabaya-Singapura.
“Sebagai respon terkait pemberitaan di media, kami ingin menjelaskan bahwa sebelum pesawat dapat menjalani rutenya, maka perlu memperoleh izin jadwal terbang dari kedua otoritas penerbangan asal dan tujuan,” ujar Assistant Director Corporate Communications CAAS Satwinder Kaur dalam keterangan resmi yang diterima CNN Indonesia, Sabtu (3/1).
Adapun aplikasi maskapai akan dipertimbangkan oleh masing-masing otoritas penerbangan sipil, dengan mengacu hak-hak lalu lintas udara di bawah perjanjian layanan udara (air service agreement/ASA) yang relevan, dan ketersediaan slot lepas landas serta mendarat tiap bandara dari koordinator slot masing-masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Indonesia AirAsia telah mengajukan izin untuk mengoperasikan penerbangan harian antara Surabaya dan Singapura untuk Musim Dingin dari 26 Oktober 2014 hingga 28 Maret 2015, dengan jadwal tiba di Bandara Changi pada 08.30 dan berangkat ke Surabaya pada 14.10 waktu Singapura,” katanya.
Penerbangan harian tersebut telah disetujui karena sesuai hak lalu lintas udara di bawah ASA bilateral dan slot di Bandara Changi yang tersedia. Indonesia AirAsia beroperasi empat kali seminggu pada Senin, Rabu, Jumat dan Minggu.
“Namun maskapai dapat menyesuaikan frekuensi penerbangan mereka dalam perjalanan musim terkait permintaan pasar atau persyaratan operasional,” ujar Satwinder.
Sebelumnya, pembekuan rute penerbangan Surabaya-Singapura PT Indonesia AirAsia oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang terbit kemarin (3/1), mendapat kritik dari sejumlah pilot dan mantan pilot maskapai penerbangan di Indonesia.
Salah satunya datang dari mantan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Capt. Sardjono Jhony Tjitrokusumo. Menurut Jhony, alasan pembekuan rute AirAsia oleh Kementerian Perhubungan akibat melayani penerbangan di hari Minggu (saat terjadinya insiden QZ8501) tidak sesuai dengan jadwal yang diberikan Kementerian yaitu Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu terlalu dipaksakan.
"Memangnya Metro mini, jalan semaunya sopir? Penerbangan AirAsia di hari minggu pasti ada izinnya. Apalagi itu musim liburan," kata Jhony melalui layanan broadcast messenger yang juga diterima CNN Indonesia, Sabtu (3/1).
Mantan pilot tersebut menilai kalaupun penerbangan yang dilakukan AirAsia tersebut tidak berjadwal, dia yakin maskapai tersebut pasti telah menerima flight approval untuk melayani penerbangan tambahan atau extra flight yang diajukan ke otoritas penerbangan nasional yaitu Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
"Extra flight inikan bagian dari pelayanan angkutan Natal dan tahun baru. Jangan mencari-cari kesalahan yang tidak ada," tegas Jhony.