SWASEMBADA GARAM

Pemerintah Tambah 8 Ribu Hektare Tambak Garam demi Swasembada

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 06 Jan 2015 08:17 WIB
Ribuan hektare tanah di NTT, NTB, dan Sulawesi Selatan diupayakan pemerintah bisa dimanfaatkan sebagai tambak garam.
Petani menguras air hujan yang memenuhi tambak garamnya di Penggaraman Talise Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/12). (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan akan menambah delapan ribu hektare tambak garam baru demi memenuhi target swasembada tahun ini. Luas lahan tambak garam ini akan bertambah 26,67 persen lebih besar dibanding luas lahan di tahun 2014 yang sebesar 30 ribu hektar.

“Rencananya pembukaan tambak di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) seluas 7 ribu hektare dan di Nagekeo, NTT sebesar seribu hektar. Itu yang kita rencanakan. Kalau mau dipaksakan, di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) kita bisa buka seribu hektare dan di Sulawesi Selatan 500 hektare,” ujar Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad di Jakarta, Senin (5/1).

Sudirman juga mengatakan jika PT Garam bisa mendapatkan lahan seluas 7 ribu hektare di Kupang tahun ini, maka produksi garam nasional bisa naik secara signifikan. Namun, dia mengatakan bahwa proyek ekstensifikasi di NTT ini masih terhambat oleh berbagai kendala.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kendalanya karena di NTT ini tanahnya adalah tanah adat, sehingga pengurusannya sangat susah. Tapi tahun ini rencananya Pemerintah Daerah Kupang akan menyerahkan 5 ribu hektare tanah ke PT Garam dimana tiga ribu hektare-nya merupakan bekas Hak Guna Usaha,” tambahnya.

Nantinya, baik tambak-tambak baru maupun lama akan difasilitasi teknologi geo-membran sehingga kapasitas produksinya bisa mencapai 120 ton per hektare per tahun yang tadinya hanya 97 ton per hektare per tahun di 2014.

"Jadi kalau misalnya kemarin ada 28 ribu hektar, kita bisa produksi hingga tiga juta ton. PT Garam saat ini punya lima ribu hektar sehingga produksinya bisa 600 ribu ton per tahun,” tambahnya.

Dia berharap upaya-upaya ini bisa memenuhi kebutuhan garam nasional yang diprediksi mencapai 4,5 juta ton di 2017 yang terdiri dari 2,3 juta ton garam industri dan 2,2 juta ton garam konsumsi. Sehingga dengan proyeksi produksi 4,6 juta ton di 2017, Indonesia akan surplus garam sebesar 100 ribu ton garam.

"Sebenarnya Bu Menteri Susi sudah mengatakan kita bisa swasembada pada 2015 karena kapasitas kita sudah mampu untuk swasembada. Tapi kita tetap perlu ekstensifkasi mengingat pertumbuhan penggunaan garam baik untuk konsumsi maupun produksi sebesar 10 persen tiap tahunnya jadi tambahan produksi juga harus digenjot" pungkasnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER