Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor infrastruktur akan dibantu dengan pembiayaan dari Penyertaan Modal Negara (PMN) sebagai upaya untuk memaksimalkan kinerja BUMN.
Rencananya, injeksi modal dari PMN ini juga akan disertai dengan kebijakan pengurangan dividen BUMN agar tidak hanya mampu mempercepat proyek pemerintah, namun juga untuk memperbaiki sisi
leverage BUMN.
"Nantinya BUMN sektor infrastruktur akan dibantu dengan permodalan dari PMN agar juga mempercepat proyek-proyek pemerintah seperti pekerjaan umum, jalan raya, dan lain-lain," ujar Sofyan ketika ditemui Selasa malam (6/1) di gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, injeksi modal dari PMN tahun ini akan mencapai Rp 30 triliun, yang akan digunakan untuk pembiayaan BUMN-BUMN tertentu. Angka ini lebih besar Rp 25 triliun dibanding tahun lalu, di mana injeksi modal oleh PMN hanya sebesar Rp 5 triliun.
"Besarnya angka penambahan modal ini karena besarnya ruang fiskal yang sekarang akan kita dapatkan sesuai dengan RAPBN-P 2015. Terbukanya ruang fiskal sebesar Rp 230 triliun ini juga menciptakan penyediaan pembiayaan yang lebih besar dibanding sebelumnya," ujar Sofyan.
Khusus untuk perusahaan-perusahaan pelat merah yang tidak memiliki
right issue juga akan dibantu oleh injeksi permodalan dari PMN. Selain itu, nantinya pembiayaan dari PMN ini akan disertai dengan kebijakan pengurangan dividen untuk meningkatkan kinerja BUMN.
"Karena kalau dividen BUMN diambil terus, enggak akan maju BUMN-nya. Namun tak semua BUMN yang menerima PNM ini juga akan mengalami penurunan dividen, nanti kita lihat BUMN-BUMN apa saja yang akan menerima hal ini," katanya.
Sofyan mengatakan pengurangan dividen ini akan membantu dari sisi
leverage sehingga dana yang dikelola bisa dilakukan lebih baik. "Anggap saja ada dana 10 triliun, nantinya kalau dividen ini dikurangi, BUMN bisa mengelola dana pihak ketiga dan bisa melakukan
leverage dengan berkali-kali lipat," ujar Sofyan.
(ded/ded)