Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pindad (Persero) berencana menggunakan dana penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 700 miliar untuk menambah kapasitas produksi peluru. Direktur Utama Pindad Silmy Karim menjelaskan penambahan kapasitas produksi peluru tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Selain untuk modernisasi peralatan dan perlengkapan mesin, kami akan meningkatkan kapasitas produksi peluru untuk memenuhi kebutuhan Kementerian Pertahanan, TNI, dan Polri,” ujar Silmy di Jakarta, Selasa (20/1).
Silmy berhitung, saat ini kebutuhan peluru untuk para anggota TNI dan Polri mencapai 600 juta butir per tahun. “Satu prajurit TNI dan anggota polisi butuh 1.500 peluru untuk latihan per tahun. Kalau dikalikan jumlah personil TNI dan Polri sekitar 400 ribu orang berarti kebutuhannya sekitar 600 juta butir. Sementara Pindad saat ini baru bisa memproduksi 100 juta-150 juta butir,” kata Silmy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna meningkatkan kapasitas produksi peluru yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tersebut, Silmy pernah mengatakan
dibutuhkan dana sekitar Rp 300 miliar. Sementara sebanyak Rp 300 miliar PMN lainnya akan digunakan untuk memodernisasi mesin dan alat produksi peralatan tempur lainnya, dan Rp 100 miliar sisanya akan digunakan untuk menjalin kerjasama dengan luar negeri.
“Kenapa harus bekerjasama dengan luar negeri, karena kami ingin percepat alih teknologi. Kalau kita melakukan riset sendiri, perlu waktu. Beberapa perusahaan dari luar negeri yang akan menjadi tempat Pindad belajar adalah Jerman, Belgia, dan Italia,” ujarnya.
(Baca:
Pindad Jadi Produsen Senjata Perusahaan Eropa)
(gen)