Perjuangkan Hak Petani, Menteri Susi akan Stop Impor Garam

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 26 Jan 2015 13:16 WIB
Kesejahteraan petani garam Indonesia masih jauh dari kata laik di tengah gempuran garam impor yang semakin membanjiri pasar dalam negeri.
Pekerja memanen garam, di Desa Badduri, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Jumat (21/11). Produksi garam di tiga kabupaten di Madura hingga akhir musim olah tahun ini diperkirakan mencapai 80 ton per hektar. (ANTARA FOTO/ Saiful Bahri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tengah mengupayakan moratorium impor garam guna memperjuangkan kesejahteraan petani sekaligus melestarikan budi daya garam. Rencana ini sejalan dengan upaya mewujudkan swasembada garam.

Menurut Susi, kesejahteraan petani garam Indonesia masih jauh dari laik. Petani garam Indonesia harus bertahan dari gempuran garam impor yang terus membanjiri pasar garam Indonesia setiap tahunnya.

Pernah suatu kali, lanjut Susi, dirinya mendapat masukan untuk memberdayakan para petani garam untuk beralih profesi menjadi petambak udang yang sudah jelas untungnya. Namun, Susi menolak usulan tersebut mengingat petani garam bukan sekedar profesi, tetapi merupakan bagian dari pelestarian budaya bangsa maritim.

"Sebuah profesi tidak hanya menyangkut profesional semata, tapi itu juga sebagai jati diri sebuah bangsa. Kalau kita pertahankan culture petani garam kita berhasil melestarikan budaya sebuah bangsa," kata Susi di depan anggota Komisi IV DPR RI di gedung DPR, Jakarta, Senin (26/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susi pun berjanji akan memperjuangkan hak-hak petani garam Indonesia. Sebagai langkah awal ia pun tengah mengusulkan penghentian impor garam.

"Kapitalisasi dan modernisasi, semua hanya dihitung dari untungnya. Saya rasa negara belum berperan terhadap proteksi budaya dan kearifan lokal kita tinggalkan," kata Susi. (ags/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER