Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada dalam rentang support 5.100-5.250 dan resisten 5.335-5.350 pada perdagangan pekan depan dengan kecenderungan melemah karena aksi ambil untung (profit taking) diperkirakan masih terjadi pasca mencapai rekor.
Head of Research PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, seperti biasanya, pasca menyentuh level tertinggi terbaru, laju IHSG akan cenderung tertekan dan melambat di mana dimungkinkan terjadinya pola konsolidasi.
“Meski kami mengharapkan pelemahan dapat tertahan dan mencoba bergerak rebound, tetapi sebaiknya tetap mewaspadai potensi pelemahan lanjutan seiring dengan masih adanya aksi-aksi profit taking,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Sabtu (31/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait perdagangan pekan ini, Reza menilai, tidak jauh berbeda dengan skenario sebelumnya untuk pergerakan IHSG di awal pekan yang memilih untuk berakhir di zona merah pada awal minggu ini. Tembusnya level IHSG pada new high level (5.325,04) dinilai membuat pelaku pasar (umumnya) terhasrat untuk melakukan aksi jual.
“Selain itu, respon berlebihan terhadap kasus KPK dan Polri turut berimbas pada pelaku pasar meski kami berharap sentimen kasus tersebut sebaiknya tidak bercampur dengan pergerakan pasar sehingga tidak terlalu signifikan pengaruhnya dari kasus tersebut terhadap pasar keuangan,” ujarnya.
Di sisi lain, tidak disangka Reza, adanya pemberitaan negatif dari masih turunnya harga komoditas, pemberlakuan pajak barang mewah untuk rumah di atas Rp 2 miliar, dan sentimen negatifnya lainnya justru tidak terlalu membuat saham-saham properti turun malah pelemahan didominasi oleh saham-saham konsumsi dan infrastruktur.
“Berbalik melemahnya rupiah turut menjadi penghalang kenaikan IHSG. Meski sempat diwarnai aksi profit taking, namun laju IHSG mampu berakhir di zona hijau,” jelasnya.
Reza menambahkan mulai adanya aksi beli dan didukung masih adanya aksi beli investor asing membuat laju IHSG dapat berbalik positif serta mampu melampaui kekhawatiran akan terjadinya pelemahan pada pekan ini.
(gir/gir)