Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adhi Karya Tbk (ADHI) berencana melakukan
rights issue dengan target harga sekitar Rp 4 ribu per saham. Badan usaha milik negara (BUMN) di sektor konstruksi menargetkan dapat meraup dana hingga Rp 2,8 triliun dari aksi korporasi itu.
“Saat ini target price ya di kisaran Rp 4 ribu per saham,” ujar Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan saat dihubungi, Rabu (4/2) malam.
Dia menjelaskan, nantinya
rights issue tersebut berasal dari saham portepel (saham simpanan) perseroan. Kismodarmawan mengaku jumlah saham portepel perseroan saat ini sekitar 5 miliar, dan nantinya sekitar 30 persen bakal dilepas untuk rights issue.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
rights issue dari saham portepel tersebut. Nanti keputusannya pada 12 Februari 2015,” ungkapnya.
Dia menambahkan saat berkonsultasi dengan DPR, rencana
rights issue Adhi Karya tidak mendapat kendala berarti. Menurutnya DPR hanya memberi nasihat agar perseroan lebih efisien dalam mengelola keuangan.
Dari sisi pemegang saham, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, per 30 September 2014, sebanyak 918,68 juta saham perseroan atau 51 persen dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sementara sebanyak 882,64 juta atau 49 persen dimiliki oleh publik.
Rencananya, dana hasil
rights issue digunakan untuk pembangunan
mass rapid transit (MRT). Kiswodarmawan menilai dana yang dibutuhkan mencapai Rp 10 triliun. Pembangunannya bakal dilakukan dua tahap, yakni tahap pertama Cibubur-Cawang-Kuningan-Dukuh Atas-Senayan.
“Untuk konsep dari awal menyelesaikan moda transportasi publik dan properti pendukung, dari Cibubur sampai Senayan,” jelasnya.
Saham AnjlokPada perdagangan Rabu (4/2), saham Adhi Karya sempat merosot tajam hingga mencapai 10,26 persen atau 390 poin ke level Rp 3.410 per lembar saham. Kiswodarmawan menduga hal tersebut terjadi karena adanya kabar yang menyebutkan bahwa harga
rights issue perseroan di level Rp 2.525 per saham.
“Kabar tersebut salah. Setahu saya nilai Rp 2.525 per lembar itu dari perhitungan tahun lalu,” ungkapnya.
(gen)