Jakarta, CNN Indonesia -- Perdagangan pernak-pernik Imlek boleh saja lesu. Tak demikian halnya dengan perdagangan baju-baju khas Imlek yang berdagang secara musiman. Pedagang musiman di kawasan Glodok, Jakarta, termasuk yang merasakan berkahnya.
Pedagang pakaian Imlek di Glodok mampu menghasilkan omzet sebesar Rp 12 juta per hari. Berkah datang dari kaum Tionghoa yang datang dari daerah lain, seperti Belitung, Bangka, atau Kalimantan.
“Mereka kalau beli enggak tanggung-tanggung, enggak satu dua potong tapi bisa dua lusin. Dia bagi-bagi ke tetangga, pembantu," ujar Ek, salah seorang pedagang di Glodok, Jakarta, Selasa (17/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ek menyebutkan puncak dari penjualannya adalah akhir pekan lalu dengan omzet yang mencapai Rp 12 juta atau naik sekitar 80 persen dari omzetnya di hari biasa.
Ek bersyukur karena di tengah daya beli masyarakat yang sedang turun, Ek mampu meningkatkan omzetnya hingga 50 persen dari tahun lalu. Dia mengungkapkan, penjualan baju bernuansa Imlek sudah dimulai sejak akhir Desember.
Selain itu, lanjut Ek, baju-baju yang dijualnya sebagian besar buatan lokal.
Menurut Ek, pakaian anak-anak lebih diminati dibandingkan pakaian orang dewasa. Pakaian anak-anak dibanderol dengan harga di kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per potong untuk produksi lokal dan Rp 200 ribu per potong untuk barang impor.
“Lebih banyak beli untuk anak. Orang tuanya mendahulukan anak," ujar Ek. Setelah Imlek, Ek akan kembali ke bisnisnya semula, berjualan seragam sekolah.
(ded/ded)