Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama Lion Air Edward Sirait mengatakan maskapainya memang kebetulan tak menyimpan banyak uang tunai di bandar udara Soekarno-Hatta pada saat terjadinya keterlambatan. Akibat keterlambatan ini banyak penumpang terlantar.
Pihak Angkasa Pura II sampai-sampai menalangi duit
refund alias pengembalian uang tiket kepada penumpang. (Baca:
Lion Air Delay, Angkasa Pura II yang Talangi Refund Tiket)
“Bukan kami cari alasan kemarin (Kamis (19/2)), bukan kami tidak mau mengembalikan uang penumpang tapi kebetulan hari libur, dan kami tidak tersedia dana di Cengkareng dalam jumlah miliaran rupiah," tutur Edward dalam konferensi pers, di Jakarta, Jumat (20/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edward menjelaskan, saat ini pembelian tiket banyak menggunakan fasilitas nontunai seperti Internet, mesin ATM, hingga top-up oleh agen perjalanan. Pada Kamis (19/2) Edward mengaku Lion Air hanya uang tunai sebesar Rp 1,5 miliar di Cengkareng.
Hal itu juga yang dijadikan alasan Lion Air sehingga tidak dapat memberikan kompensasi berupa makanan dan hotel bagi sekitar 2.000 penumpang di bandara.
"Memang untuk menyediakan makan untuk 2.000 orang itu enggak gampang,” katanya.
Meskipun demikian Edward berjanji akan bertanggungjawab dan memberikan ganti rugi kepada penumpang sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Udara.
Oleh karenanya, pada Jumat pagi (20/2) pihak Lion Air meminta bantuan PT Angkasa Pura (AP II) selaku operator bandara untuk menalangi uang pengembalian tiket (refund) dengan total sebesar Rp 4 miliar.
"Adapun tadi pagi kami buat kesepakatan dengan Angkasa Pura (II). Kami gunakan uang cash dari Angkasa Pura (II). Kami mengembalikan uang penumpang sebagaimana yang berjalan sekarang," ujar Edward.