Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri menargetkan kenaikan 1,5 juta nasabah e-money alias uang elektronik tahun ini. Untuk itu, bank itu memperluas jangkauan pengisian ulang e-money dengan ponsel pintar berbasis sistem operasi Android.
Target pengguna e-money Bank Mandiri tahun ini adalah 6,5 juta nasabah. “Keberadaan fasilitas ini diharapkan dapat mempermudah transaksi pembayaran menggunakan e-money mengingat jumlah nasabah e-money kami meningkat setiap tahunnya," ujar Senior Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans di Jakarta, Senin (23/2).
Rico mengatakan sejauh ini hanya ponsel pintar berbasis Android dan yang memiliki fitur NFC yang bisa menikmati layanan ini. NFC adalah singkatan dari Near Field Communication.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, isi ulang ini juga tidak harus menggunakan kartu debit Mandiri, di mana pengguna bank lain CIMB Niaga, Bank Negara Indonesia, serta Bank Tabungan Negara dapat melakukan isi ulang melalui aplikasi Android ini.
"Tapi kartu debit yang digunakan ini harus didaftarkan terlebih dahulu di bank penerbit masing-masing agar nasabah bisa menggunakan layanan ini," kata Rio.
Transaksi e-money Bank Mandiri semakin meningkat setiap tahunnya. Pada tahun ini saja Bank Mandiri menargetkan frekuensi transaksi sebesar 190 juta kali transaksi, atau meningkat 47 juta kali transaksi dari tahun sebelumnya yang mencapai 143 juta transaksi.
Sedangkan nilai transaksi e-money Bank Mandiri sendiri diharapkan mencapai Rp 200 - Rp 250 miliar per bulannya, atau mencapai Rp 2,4 - 3 triliun pada tahun 2015. Angka ini naik 50 - 87,5 persen dari total nilai transaksi e-money pada tahun 2014 yang mencapai Rp 1,6 triliun.
(ded/ded)