Bandung, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno memastikan pemerintah menambah penyertaan modal negara sebesar Rp 48 triliun kepada lima BUMN yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015. Suntikan modal tersebut menurut Rini akan digunakan BUMN tersebut untuk membangun infrastruktur sepanjang tahun ini.
Meskipun enggan menyebutkan secara gamblang lima BUMN yang mendapat suntikan modal, namun Rini menyebutkan tiga diantaranya merupakan perusahaan jasa konstruksi. Sedangkan sisanya merupakan bank yang akan menggunakan suntikan dana itu untuk memperlancar peminjaman kredit untuk pembangunan infrastruktur serta perusahaan pertambangan.
"Perbankan juga mendapatkan mengingat kita akan melakukan ekspansi pembiayaan infrastruktur dari pemerintah. Jadi ada penambahan modal ke bank pemerintah," ujar Rini di Bandung, Senin (12/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menyuntikkan modal, pemerintah menurutnya juga telah merestui PT Bank Mandiri Tbk untuk melakukan
right issue guna mencari tambahan modal kredit infrastruktur.
“Bank Mandiri juga akan melakukan
right issue, jadi bagian pemerintah kira-kira Rp 5,6 triliun. Ditambah
right issue-nya mungkin total menjadi Rp 9 triliun," kata dia. Menurut Rini, keputusan
right issue bank-bank tersebut menunggu persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Rini menjelaskan, tahun ini right issue hanya akan dilakukan oleh Bank Mandiri. Mengingat pembayaran dividen bank tersebut tahun ini cukup besar, sehingga pemerintah merasa perlu meningkatkan kemampuannya lebih lanjut untuk pembiayaan.
"Pada dasarnya itu. Nantinya rencananya akan gantian melakukan
right issue. Karena kalau bank BUMN semuanya
right issue, tentu akan sulit. Jadi tahun ini Bank Mandiri, tahun depan berbeda supaya pasarnya tidak jenuh," ujar Rini.
Terkait suntikan modal untuk BUMN tambang, Rini mengatakan hal tersebut dilakukan agar perusahaan tersebut bisa melakukan investasi
smelter.
(gen)