Lakukan IPO, RS Mitra Keluarga Bidik Dana Segar Rp 4 Triliun

Immanuel Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 26 Feb 2015 19:23 WIB
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk menargetkan dana segar hingga Rp  4 triliun dari proses penawaran umum perdana saham (IPO).
Ilustrasi bursa saham. (CNN Indonesia/Antara Photo/Wahyu Putro)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk, yang mengelola Rumah Sakit Mitra Keluarga, menargetkan dana segar hingga Rp  4 triliun dari proses penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Dana itu akan dipakai untuk menambah jumlah rumah sakit.

Perseroan menawarkan harga saham di kisaran Rp 14.500 – Rp 15.000 per lembar. “Kami optimistis melihat antusias investor dan kinerja rumah sakit Mitra selama ini. Dari harga tersebut kita perkirakan rasio harga saham di kisaran 35-42 kali,” ujar Presiden Direktur PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, Michael Steven, selaku penjamin emisi IPO, dalam public expose di Jakarta, Kamis (26/2).

Dalam masa penawaran manajemen Perseroan dan pihak PT Kresna akan melakukan roadshow. Mulai dari local investor, kemudian ke Singapura, Hong Kong, dan London.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Michael menguraikan, dari total 18 persen saham yang akan dilepas tersebut, sebanyak lima persen atau 72.753.600 adalah saham baru. Sementara 13 persen atau sebanyak 189.159.400 adalah saham lama yang didivestasikan, yakni milik Lion Investments Partners B.V.

Menurut Michael, dari IPO 5 persen saham baru tersebut, penggunaan dananya antara lain 56 persen untuk pembangunan gedung rumah sakit baru, 20 persen untuk pembelian alat medis dan infrastruktur IT, 16 persen untuk biaya akusisi lahan, dan sekitar delapan persen untuk ekspansi rumah sakit yang sudah ada.

“Sementara divestasi 13 persen Lion itu nanti akan dibayarkan ke pemegang saham penjual,” kata Michael.
 
Ekspansi RS Mitra Keluarga

Rustiyan Oen, Direktur Utama Mitra Keluarga, mengungkapkan dalam lima tahun ke depan Mitra Keluarga akan membangun tujuh rumah sakit baru di wilayah Jabodetabek dan Surabaya.

“Rencananya tahun ini satu rumah sakit, tahun depan dua rumah sakit, kemudian sisanya satu-satu per tahun,” ujar dia.

Adapun untuk biaya pembangunan satu rumah sakit berkisar Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar. Sehingga untuk tahun 2015, perseroan menyiapkan belanja modal di kisaran Rp 300 miliar.

Saat ini Mitra Keluarga punya 11 rumah sakit, tujuh di Jakarta dan sekitarnya, tiga di Surabaya, dan satu di Tegal, dengan total kapasitas sekitar 2.000 tempat tidur.

“Dari jumlah yang ada, tingkat okupansinya rata-rata 70 persen dengan line of stay rata-rata 3,6 hari per pasien. Ini antara pasien pribadi dan yang di-cover asuransi seimbang,” kata dia.

Rustiyan mengatakan pertumbuhan rumah sakit dalam lima tahun ke depan bakal positif mengingat sejauh ini belum ada pemain besar di industri ini. Selain itu, dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik, tingkat pertumbuhan kelas menengah juga tinggi, namun ketersediaan rumah sakit masih minim.

“Belum lagi kita lihat pasien BPJS penuh di sejumlah rumah sakit. Jadi ke depan industri tetap tumbuh,” kata dia.

(ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER