Jakarta, CNN Indonesia -- Iwan Sunito, pengusaha properti Australia yang berasal dari Surabaya, mengincar moncernya pasar properti di Sydney, Australia. Perusahaannya, Crown Group Holdings, bakal membangun apartemen mewah di kawasan barat Sydney.
Iwan mengatakan optimistis pada potensi pasar Australia pada tahun ini. "Ada tiga indikatornya: kompetitifnya nilai tukar dolar Australia terhadap dolar Amerika, pengurangan suku bunga oleh bank sentral Australia, dan pertumbuhan nilai properti di Australia," kata Iwan dalam keterangan resmi, Selasa (20/3).
Optimisme itu membuat Iwan berani meluncurkan Crown Ashfield, menara apartemen mewah senilai Rp 880 miliar, pada Mei mendatang. Menara ini dirancang oleh arsitek Turner and Associates.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasar properti di Autralia, khususnya di Sydney, memang sedang berada di jalur naik. Harga properti rata-rata naik 14 persen lebih di Sydney. Sedangkan harga aprtemen melonjak 10,4 persen selama 2014.
Pertumbuhan di Sydney lebih tinggi dibandingkan dengan kota lain di Australia. Adelaide hanya naik 6 persen, Melbourne naik 2,9 persen, dan Perth naik hanya 0,1 persen. Sedangkan Canberra, Darwin, dan Brisbane, malah turun pada 2015.
"Pasar properti di Sydney memiliki masa depan yang cerah," tutur Iwan lagi.
Andrew Wilson, ekonom senior di Domain Group, mengatakan Sydney memang terus menjadi kekuatan dominan di pasar perumahan kota besar di Australia. Dia memperkirakan, tahun ini rekor itu akan berulang.
Sementara itu suku bunga acuan bank sentral Australia sendiri turun 0,25 persen menjadi 2,25 persen. Penurunan berlaku sejak 4 Februari 2015 lalu.
Iwan Sunito adalah pengusaha yang besar di Surabaya dan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Arsitek ini mendirikan Crown Group bersama Paul Sathio, seorang insinyur, pada 1994. Kini perusahaan mereka memiliki portofolio senilai Rp 48 triliun dalam lini usahanya.
(ded/ded)