Jakarta, CNN Indonesia -- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, anak usaha Barito Pacific, melakukan
joint venture dengan produsen ban Michelin dari Prancis untuk membangun sebuah pabrik karet sintetik di kawasan Cilegon. Rencananya pabrik ini mulai beroperasi pada 2019.
"Di Barito kami melihat industri otomotif itu penting sehingga kami dukung dengan pabrik sintetik lewat Chandra Asri," kata Presiden Direktur Barito Pacific Agus Salim Pangestu kepada CNN Indonesia, di Jakarta, Kamis (26/3).
Agus mengatakan saat ini perusahaannya sedang menggelar lelang investasi (
beauty contest) kontraktor yang akan mengerjakan tahap engineering, procurement, contract (EPC) pembangunan pabrik tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencananya mulai beroperasi 2019. Sekarang sudah tahapan akhir
beauty contest tersebut," ujar Agus, usai bertemu Menteri Perindustrian Saleh Husin di kantornya, Kamis (26/3).
Agus mengatakan, nilai investasi pabrik itu adalah antara US$ 300-400 juta.
Muhammad Khayam, Direktur Industri Kimia Dasar Kementerian Perindustrian mengungkapkan nantinya bahan baku karet akan disediakan oleh Grup Barito Pacific, jadi 100 persen berbahan baku lokal. "Sementara Michelin telah siap jadi offtaker atau pembeli," kata Khayam.
Bahkan menurut Khayam, Michelin bersedia membantu Barito Pacific untuk meningkatkan produktivitas kebun karet yang dimilikinya di Jambi dan Kalimantan Selatan. Sebab rata-rata produksi kebun karet di Indonesia saat ini hanya sekitar 0,5 ton per hektare.
"Sementara Thailand sudah bisa memproduksi 2,5 ton per hektare. Michelin bilang siap bantu teknologi untuk tambah produktivitas lahan. Bahkan mereka siap menyerap produksi karet lokal kalau memang sulit terserap pasar internasional," katanya.
(ags)