Chandra Asri Gandeng Michelin Bangun Pabrik Karet di Cilegon

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Kamis, 26 Mar 2015 13:30 WIB
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk melakukan joint venture dengan produsen ban Michelin untuk membangun pabrik karet sintetik di Cilegon pada 2019.
Presiden Direktur PT Barito Pacific Tbk Agus Salim Pangestu usai bertemu dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin di kantornya, Jakarta, Kamis (26/3). (CNN Indonesia/Gentur Putro Jati)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, anak usaha Barito Pacific, melakukan joint venture dengan produsen ban Michelin dari Prancis untuk membangun sebuah pabrik karet sintetik di kawasan Cilegon. Rencananya pabrik ini mulai beroperasi pada 2019. 

"Di Barito kami melihat industri otomotif itu penting sehingga kami dukung dengan pabrik sintetik lewat Chandra Asri," kata Presiden Direktur Barito Pacific Agus Salim Pangestu kepada CNN Indonesia, di Jakarta, Kamis (26/3).

Agus mengatakan saat ini perusahaannya sedang menggelar lelang investasi (beauty contest) kontraktor yang akan mengerjakan tahap engineering, procurement, contract (EPC) pembangunan pabrik tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rencananya mulai beroperasi 2019. Sekarang sudah tahapan akhir beauty contest tersebut," ujar Agus, usai bertemu Menteri Perindustrian Saleh Husin di kantornya, Kamis (26/3).

Agus mengatakan, nilai investasi pabrik itu adalah antara US$ 300-400 juta. 

Muhammad Khayam, Direktur Industri Kimia Dasar Kementerian Perindustrian mengungkapkan nantinya bahan baku karet akan disediakan oleh Grup Barito Pacific, jadi 100 persen berbahan baku lokal. "Sementara Michelin telah siap jadi offtaker atau pembeli," kata Khayam.

Bahkan menurut Khayam, Michelin bersedia membantu Barito Pacific untuk meningkatkan produktivitas kebun karet yang dimilikinya di Jambi dan Kalimantan Selatan. Sebab rata-rata produksi kebun karet di Indonesia saat ini hanya sekitar 0,5 ton per hektare.

"Sementara Thailand sudah bisa memproduksi 2,5 ton per hektare. Michelin bilang siap bantu teknologi untuk tambah produktivitas lahan. Bahkan mereka siap menyerap produksi karet lokal kalau memang sulit terserap pasar internasional," katanya.

(ags)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER