Banyak Investor Indonesia Andalkan Hoki Saat Berinvestasi

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Kamis, 26 Mar 2015 17:36 WIB
Dari hasil riset Manulife Aset Manajemen diketahui bahwa lebih dari setengah investor Indonesia mengandalkan faktor "hoki" dalam berinvestasi.
Ilustrasi menabung. (CNNIndonesia/GettyImages)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah fakta menarik terungkap dalam hasil riset yang dilakukan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia beberapa waktu lalu. Dalam Manulife Investor Sentiment Indeks disebutkan, 4 dari 5 investor Indonesia merasa puas atas capaian kinerja investasi mereka di 2014.

Ini tak lepas dari besarnya angka imbal hasil portofolio investasi di Indonesia, yang tertinggi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara. Yang menarik, dibalik tingginya imbal hasil tersebut tak sedikit dari investor yang mengambil keputusan investasi dengan didasarkan faktor keberuntungan atau yang dikenal istilah "hoki".

"Di balik kepuasan tersebut menunjukkan suatu pola yang mengkhawatirkan. Lebih dari setengah investor atau 54 persen yang merasa puas, mengaitkan kesuksesan mereka dengan “faktor keberuntungan”. Sementara lebih dari seperempat investor mengaitkannya dengan alasan “kejadian yang tidak terduga,” tulis Putut E. Andanawarih, Director of Business Development, Manulife Aset Manajemen dalam siaran persnya, Kamis (26/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari hasil survey Manulife Aset Manajemen, sebanyak 81 persen responden mengatakan bahwa mereka puas dengan imbal hasil investasi yang ditempatkan pada tabungan, deposito, properti dan asuransi. Berangkat dari itu, 68 persen investor Indonesia diketahui berminat untuk terus menambah porsi investasinya pada dana tunai selama enam bulan ke depan, dan 56 persen lainnya ingin menambah porsi investasi di properti.

“(Padahal) tingkat suku bunga deposito di Indonesia saat ini hanya setengahnya, yaitu sekitar 7 hingga 8 persen. Kalau menurut pemerintah Indonesia akan ada kenaikan inflasi sebesar 3 hingga 5 persen pada tahun 2015, yang artinya imbal hasil dari simpanan di bank akan jauh lebih rendah dari harapan investor," tambah Putut.

Berharap Naik 14 persen

Yang juga menarik, Putut bilang, meski imbal hasil instrumen pasar uang diproyeksikan melemah banyak investor Indonesia masih juga berharap banyak pada keberadaan "hoki". Lucunya, ditengah adanya sentimen negatif tersebut investor bermodalkan uang dan hoki tadi meyakini kenaikan imbal hasil investasinya tahun ini mencapai 14,5 persen.

“Porsi alokasi yang besar pada tabungan atau deposito dan properti sebenarnya tidak sejalan dengan harapan investor yang menginginkan imbal hasil investasi sebesar 14,5 persen di tahun 2015,” kata Putut.

Ia mengatakan dari hasil survey ini juga diketahui bahwa hampir seperempat atau 24 persen investor berharap imbal hasil investasinya tahun ini mencapai 20 persen atau lebih. Angka tersebut jauh di atas rata-rata ekspetasi investor di Asia yang mengharapkan imbal hasil atas investasinya hanya mencapai 10,2 persen. (dim/dim)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER