Jakarta, CNN Indonesia -- Iseng-iseng jadi sukses, resepnya ada di tangan Gracia Anastasia. Perempuan 24 tahun ini sukses menjadi pebisnis
online, berjualan produk fesyen perempuan, dengan omzet jutaan rupiah per hari.
“Awalnya iseng, senang melakukannya karena lumayan bisa untuk tambahan jajan waktu itu,” kata Gracia, menceritakan kisah awal dia terjun ke dunia bisnis
online, kepada CNN Indonesia, di Jakarta, Selasa (31/3). “Saat itu saya baru lulus SMA.”
Rupanya bisnis berjualan produk fesyen ini makin berkembang sejak didirikan pada 2009 dengan modal hanya Rp 500 ribu. Alhasil, setelah menyelesaikan kuliahnya di Universitas Pelita Harapan, Gracia memutuskan total menekuni bisnis
online yang sedang tumbuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produk fesyen yang dijual Gracia di toko
online Macadamia House pada awalnya berasal dari konveksi lokal. Kini dia sudah berani melakukan impor sendiri dari luar negeri.
Gracia konsisten menjual produk fesyen hanya untuk kalangan menengah. Harga produk yang dijualnya hanya terentang dari Rp 50 ribu sampai Rp 150 ribu. Targetnya memang khusus anak-anak muda.
Selain menjual produk fesyen yang sedang digemari pengguna, Macadamia House juga konsisten menjual produk fesyen yang tak terkurung trend seperti model-model
basic atau atasan polos.
Dari dikerjakan sendiri, toko
online milik Gracia kini sudah bisa mempekerjakan enam orang. Omzetnya fluktuatif, tergantung pada musim. Pada saat
peak, seperti menjelang hari raya Idul Fitri, Imlek, libur sekolah, dan akhir tahun, biasanya permintaan sangat tinggi. Tapi rata-rata dia bisa menjual 50-150 produk fesyen per hari.
2014-2015 adalah tahun baik bagi Gracia. “Bisnis saya tumbuh sampai 200 persen,” katanya, semringah. Dia menilai itu lantaran pelanggan mulai menyadari mudahnya berbelanja
online.Dengan makin maraknya
e-commerce, pebelanja tak perlu menghabiskan waktu untuk pergi ke pusat perbelanjaan. Aktivitas belanja juga bisa dilakukan kapan saja dan dari mana saja.
Untuk memperluas pasarnya, Gracia membidik banyak platform sosial media yang mendukung. Awalnya dia memakai Facebook. Namun pada 2012 bisnisnya sempat menurun. “Mungkin karena saat itu penggunaan Facebook juga turun,” tuturnya.
Selain Facebook, Gracia juga merambah Instagram. Sepekan terakhir Gracia terjun ke LINE@, platform bisnis UKM dari LINE Indonesia, perusahaan aplikasi pesan instan dari Jepang. Dengan platform ini, Gracia gencar mem
-broadcast promosi-promosi kepada
follower-nya.
“Dengan layanan
greeting message, mempercepat waktu untuk pemesanan produk,” kata Gracia. “Respons pembeli naik 70 persen,” katanya. “
Turn over per hari pun jadi lebih cepat.”
Supaya jadi pebisnis online yang sukses, Gracia Anastasia, pemilik toko online Macadamia House yang berbisnis produk fesyen anak muda, punya tips. Pertama, persisten. “Gigih dan tanamkan niat bahwa bisnis ini bisa jadi besar,” tuturnya kepada CNN Indonesia, Selasa (31/3).
Gracia mengatakan, pebisnis online juga tak boleh takut, meski pasar online belum sebesar pasar offline. “Segala yang besar selalu dimulai dari yang kecil,” tuturnya, bijak.
Modal kecil, kata Gracia, tak boleh jadi masalah. Yang penting, calon pebisnis harus berani untuk mulai melangkah. Dia sendiri memulai bisnisnya dengan modal hanya Rp 500 ribu dan kini omzet hariannya mencapai jutaan rupiah.
Selanjutnya, kata dia lagi, pebisnis harus selalu mengembangkan tokonya sendiri dan jeli melihat apa yang sedang berkembang di pasar. “Lihat apa yang sedang tinggi permintaannya di pasar,” ujarnya.
Lalu, dalam memajang produk, pebisnis online harus selalu inovatif supaya tampilan tokonya berbeda dengan toko online lain. Selain itu, tampilan juga harus selalu update.
Terakhir, pemilihan medium untuk berjualan juga penting. Gracia menilai, pebisnis online harus memanfaatkan sosial media seefektif mungkin, juga memanfaatkan sosial media yang paling banyak penggunanya.
Facebook dan Instagram, kata dia, adalah contoh medium berbisnis online yang bagus. Begitu juga LINE@ yang baru diluncurkan oleh LINE Indonesia. Sebab LINE@ menyajikan platform berbisnis online yang efektif dan lintas batas, sebab 181 juta pengguna LINE saat ini tersebar di banyak tempat di dunia.
“Apalagi, pengguna LINE biasanya anak-anak muda,” katanya.