Jakarta, CNN Indonesia -- Said Didu, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), enggan mongomentari pengangkatan dirinya sebagai komisaris PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Namun, pria yang juga mantan Sekretaris Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengaku siap mengawasi kinerja perusahaan tambang batubara berpelat merah tersebut.
"Saya malah belum tahu. Tapi yang pasti saya siap," ujar singkat Said di kantor Kementerian ESDM, Selasa (31/3).
Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Senin (30/3), manajemen Bukit Asam sepakat mengangkat Said Didu sebagai komisaris perseroan. Said menggantikan Thamrin Sihite yang sebelumnya menduduki jajaran komisaris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu, pria yang dinilai menjadi kandidat terkuat untuk menduduki posisi Direktur Jenderal Mineral dan Batubara ini setidaknya akan memiliki tiga jabatan rangkap disamping menjadi Ketua Tim Penelaahan Smelter Nasional. "Yang penting amanah," tuturnya.
Dari informasi yang dikumpulkan, Said Didu memulai karirnya di pemerintahan dengan menjadi pegawai di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 1988. Pada medio 1998, ia pun terpilih menjadi Direktur Teknologi Agroindustri di BPPT.
Pria yang lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan 52 tahun lalu ini pun sempat menjadi anggota MPR pada 1998 hingga 1999. Setelahnya, ia ditunjuk sebagai Tim Ahli Kepala BPPT dan Tim Ahli Menristek/Kepala BPPT pada 2004 dan menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Negara BUMN di 2005.
Saat ini, selain menjabat sebagai Komisaris PTBA Said Didu juga diketahui menjadi Komisaris Utama PTPN IV sejak 2008 kemarin.
(ags)