Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya Beton Tbk (Wika Beton) mengincar laba bersih sebesar Rp 360 miliar pada tahun ini, naik 11,66 persen dari capaian tahun lalu Rp 322,4 miliar dengan berharap bisa mengerjakan proyek-proyek infrastruktur pemerintah.
“Tahun ini memang agak berat karena proyek dari pemerintah belum ada gambaran yang jelas. Namun ini hanya masalah waktu saja,” ujar Wilfred A. Sangkali, Direktur Utama Wika Beton di Jakarta, Rabu (1/4).
Wilfried menjelaskan dibandingkan dengan tahun lalu, pengerjaan proyek-proyek pemerintah sampai saat ini belum dimulai karena dana yang disediakan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) belum bisa dicairkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, realisasi kontrak sepanjang 2014 mencapai Rp 4,23 triliun, turun dari perolehan 2013 sebanyak Rp 4,30 triliun. Dari capaian kontrak 2014 tersebut, tercatat Rp 2,6 triliun adalah kontrak baru, sementara Rp 1,63 triliun adalah
carry over dari 2013.
Hal itu membuat Wika Beton mencatat penjualan sebesar Rp 3,27 triliun, naik 23,96 persen dari capaian 2013 sebesar Rp 2,64 triliun. Sementara itu, laba bersih pada 2014 tercatat Rp 322,4 miliar, naik 33,66 persen dari realisasi 2013.
“Untuk penjualan pada tahun ini kami targetkan mencapai Rp 4 triliun, naik 22,32 persen dari tahun 2014,” kata Entus Asnawi, Direktur Keuangan Wika Beton.
Entus mengatakan hingga Maret 2015 perseroan telah memperoleh kontrak sebesar Rp 550 miliar. Sementara itu
carry over dari kontrak 2014 tercatat masih sekitar Rp 1 triliun. Jadi secara total kontrak saat ini mencapai Rp 1,55 triliun.
“Untuk belanja modal, kami canangkan sekitar Rp 550 miliar yang berasal dari sisa dana perolehan penawaran saham perdana (IPO),” jelasnya.