Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan bambang P.S. Brodjonegoro optimistis Indonesia bisa menyerap utang lebih dari 7 triliun melalui lelang obligasi berdenominasi yen atau samurai bond. Keyakinan tersebut muncul setelah Bambang berkunjung ke Negeri Matahari Terbit dan melihat langsung animo investor Jepang yang tinggi terhadap samurai bond.
"Terakhir itu (lelang samurai bond) kalau tidak salah sekitar US$ 600 juta (Rp 7,79 triliun) pada tahun 2012. Tahun ini yang pasti akan lebih besar," jelas Bambang di Istana Kepresidenan, Rabu (8/4).
Upaya pemerintah menarik sebesar-besarnya pembiayaan valuta asing, kata Bambang, sejalan dengan rencana pemerintah mengurangi penerbitan surat utang rupiah. Salah satu instrumen pembiayaan valas yang akan digenjot penarikannya adalah samurai bond. "Pokoknya di atas US$ 600 juta," katanya.
(Baca juga:
Akhir Semester I, Pemerintah Lelang Euro Bond US$ 1,7 Miliar)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bambang, pemerintah tengah menjajaki skema baru penerbitan samurai bond pada tahun ini. Apabila pada tahun 2012 seluruh samurai bond yang diterbitkan menggunakan penjaminan dari Japan Bank International Cooperation (JBIC), maka pada tahun ini hanya sebagian saja yang dijamin.
"Jadi ada porsi yang masih pakai jaminan (JBIC) dan porsi yang tanpa jaminan (JBIC). Karena pengalaman negara lain yang mengeluarkan Samurai Bond di jepang, prosesnya seperti itu," tuturnya.
Hal ini, kata Bambang, tidak terlepas dari sifat konservatif mayoritas investor Jepang. Untuk bisa sukses menerbitkan obligasi di Jepang, maka awalnya harus mendapatkan jaminan penuh dari lembaga keuangan setempat dan secara bertahap dikurangi setelah mendapat kepercayaan dari pasar.
Sebelumnya, Direktur Strategis dan Portfolio Utang (DJPPR) Schneider Siahaan kepada CNN Indonesia mengungkapkan target indikatif penerbitan samurai bond tahun ini, yaitu sekitar US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 13 triliun. Lelang sendiri rencananya akan dilakukan pada awal kuartal II 2015.
"Rencana kami penerbitan samurai bond kira-kira ekuivalen US$ 1 miliar. Kami tetap perkirakan samurai bond di semester I, kemungkinannya bisa saja bulan depan," tuturnya belum lama ini.
(Baca juga:
Pemerintah Incar US$ 1 Miliar dari Lelang Samurai Bond)
(ags)