Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia Tbk. (Garuda) kembali melakukan transaksi lindung nilai (hedging) dalam mekanisme cross currency swap. Kali ini, empat bank yang digandeng adalah Bank Internasional Indonesia (BII), Bank Mega, Bank ANZ Indonesia, dan Standard Chartered Bank Indonesia. Adapun total nilai transaksinya mencapai Rp 1 triliun.
Sebelumnya, manajemen Garuda Indonesia telah melakukan lindung nilai senilai Rp 1 triliun pada dengan tiga bank yaitu Bank Negara Indonesia, Bank CIMB Niaga, dan Standard Chartered Bank pada Februari lalu.
Hedging dilakukan managemen Garuda untuk memitigasi risiko rugi kurs serta untuk menghadapi fluktuasi suku bunga sepanjang tahun ini. Hal ini mengingat biaya operasional penerbangan seperti pembelian avtur, biaya perawatan, dan biaya sewa pesawat dibayarkan dalam mata uang dollar Amerika Serikat (AS).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ini dalam rangka juga untuk menunjukkan bahwa BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sudah mulai melakukan atau menjalankan kebijakan (lindung nilai) yang ada di Kementerian BUMN di mana Garuda sudah mulai leading di dalam hal ini,” tutur Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo ketika ditemui di usai menandatangani perjanjian kerjasama di Jakarta, Selasa (14/4).
Arif mengungkapkan, porsi lindung nilai yang ditanggung Bank Mega adalah Rp 300 miliar, sedangkan porsi yang ditanggung BII adalah Rp 400 miliar. Sementara itu, porsi yang ditanggung ANZ Indonesia dan Standard Chartered Bank masing-masing adalah Rp 150 miliar. Adapun masa tenornya adalah 3 tahun 3 bulan. Diharapkan, efisiensi dari transaksi cross currency swap tahap dua ini terhadap biaya mencapai sebesar US$ 16,4 juta.
Presiden Direktur BII Taswin Zakaria, selaku lead arranger dari kerjasama ini, menyatakan kemitraan ini merupakan bentuk dukungan industri perbankan kepada korporasi khususnya dengan BUMN. “ Bagi BII, kemitraan ini selaras dengan strategi BII untuk mendukung BUMN strategi, khususnya Garuda Indonesia sebagai BUMN terkemuka di bidang transportasi,” tutur Taswin dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, bagi Bank Mega kerjasama ini merupakan langkah awal dalam menyasar pasar yang lebih luas lagi yaitu wholesale banking (korporasi), Badan Usaha di Bidang Keuangan Non Bank, dan Bank itu sendiri.
“Hal ini tidak lain merupakan upaya Bank Mega dalam memperluas layanannya kepada masyarakat,” kata Presiden Direktur Bank Mega Kostaman Thayib.
Sedangkan CEO Standard Chartered Bank Shee Tse Koon mengungkapkan kerjasama ini sejalan dengan komitmen ‘Here for Good’ perusahaannya yaitu sebagai bank untuk masyarakat dan korporasi yang mendukung perdagangan dan investasi di Asia, Afrika, dan Timur Tengah.
Selanjutnya, Presiden Direktur ANZ Indonesia Joseph Abraham menganggap kerjasama ini merupakan suatu kehormatan mengingat ini baru kali pertama ANZ Indonesia bekerja sama dengan Garuda Indonesia dalam kerangka cross currency swap.
(gir)