Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan investasi Indonesia milik konglomerat Sandiaga Uno, Saratoga Investama Sedaya, mengambil alih 51 persen saham operator taksi PT Express Transindo Utama Tbk dari Grup Rajawali Corpora dengan nilai kesepakatan mencapai US$ 98,2 juta atau setara dengan Rp 1,26 triliun.
"Saratoga Investama Sedaya dan Rajawali Corpora telah menandatangani kesepakatan untuk Saratoga untuk mengakuisisi sekitar 1,094 miliar saham Express Transindo Utama dari Rajawali Corpora," ujar Direktur Saratoga Andi Esfandiari dalam keterangan resmi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia, dikutip Sabtu (18/4).
Andi tidak mengungkapkan nilai atau kondisi akuisisi Express, mengingat bahwa kedua perusahaan masih dalam proses negosiasi. Harga saham emiten berkode TAXI itu pun melonjak 8,5 persen menjadi Rp 1.155 pada penutupan perdagangan kemarin. Akuisisi ini merupakan pengambilalihan secara langsung dari Rajawali Corpora yang saat ini menguasai sekitar 51 persen saham perseroan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sayangnya perwakilan dari Saratoga, Rajawali dan Express belum mengkonfirmasi nilai dari kesepakatan pada saat penulisan.
Lonjakan saham pada Jumat (17/4) kemarin, menempatkan saham Ekspres naik 12 persen selama dua minggu terakhir, meskipun tahun ini saham mengalami penurunan 1,3 persen. Saat ini Express memiliki kapitalisasi pasar hampir Rp 2,5 triliun.
Sebelumnya, Presiden Direktur Saratoga Investama Sedaya Sandiaga Uno menuturkan perusahaannya mengalokasikan US$ 150 juta untuk berinvestasi di sektor konsumen, infrastruktur, dan sumber daya alam. Khusus untuk sektor konsumen porsinya mencapai US$ 100 juta atau 66,67 persen dari total belanja modal 2015.
Express adalah operator taksi terbesar kedua di Indonesia, dengan armada lebih dari 10 ribu taksi dan tenaga supir lebih dari 18 ribu secara nasional. Perusahaan ini juga menawarkan layanan transportasi lainnya, termasuk penyewaan bus dan layanan limusin.
Express melaporkan penurunan 11 persen laba kuartal pertama, menjadi Rp 118 miliar, dari Rp 133 miliar pada periode yang sama tahun lalu, karena biaya yang meningkat.
Setelah akuisisi selesai, Express akan bergabung dengan perusahaan Saratoga lainnya, seperti Adaro Energy dan operator menara seluler Tower Bersama.
(gen/adt)