Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen PT United Tractors Tbk (UNTR) akan memangkas 50 persen angka produksi batu bara pada 2015. Ini tak lepas dari masih lesunya harga batu bara dunia yang diprediksi masih akan berada di level US$ 60 ton hingga akhir tahun nanti.
"Kalau harganya tetap,
sales bisa turun 50 persen. Tahun ini kami berencana memotong (produksi) sampai 50 persen dari 6 juta ke 3 juta ton," ujar Presiden Direktur UNTR, Gidion Hasan di Jakarta, Selasa (21/4).
Sebagai informasi, produksi batu bara UNTR berasal dari tiga anak usahanya, yaitu: PT Asmin Bara Baronang, PT Duta Nurcahya (DN), dan PT Telen Orbit Prima (TOP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantaran tahun ini harga batu bara dunia diprediksi belum juga akan meningkat, perseroan yang terafiliasi dengan Grup Astra itu pun tak mau terlalu muluk di dalam memasang target produksi batu bara.
"Tapi tetap saja tambang-tambang kami akan berproduksi. Rinciannya Asmin sekitar 2 juta ton, DN sekitar 500 ribu sampai 600 ribu ton, dan TOP sekitar 300 ribu ton," katanya.
Meski angka produksi batu bara menurun, United Tractors optimistis
core business batu bara perseroan terjaga berkat meningkatnya kinerja anak usaha UNTR di sektor jasa pertambangan batu bara yakni PT Pama Persada.
Tahun ini Pama ditargetkan dapat menggarap kontrak sebanyak 110 juta ton batu bara dengan target
overbudden mencapai 750 juta ton.
"Sektor mining memang masih cukup berat karena harga
coal masih blm kondusif. Tapi kami optimistis Pama sebagai kontraktor pertambangan masih bisa menopang penjualan alat berat dan produksi batu bara perseroan yang menurun," ujarnya.
(ded/ded)