Bank Jatim Naikkan Target Pembiayaan 20 Persen

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 22 Apr 2015 13:30 WIB
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 20 persen pada tahun ini.
Direktur Utama Bank Jatim yang baru R Suroso (kanan). (CNN Indonesia/Antara Photo/Didik Suhartono)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 20 persen pada tahun ini. Dalam arti lain, pembiayaan Bank Jatim pada tahun ini akan bertambah Rp 5,23 triliun dibanding penyaluran kredit tahun sebelumnya yang mencapai Rp 26,19 triliun.

"Dengan menambah target penyaluran pembiayaan menjadi Rp 31,42 triliun, hal ini akan kami imbangi dengan menambah proporsi kredit produktif karena memang pemegang saham kami menginginkan kami untuk memperbanyak kredit jenis ini," ujar Corporate Secretary Bank Jatim Bambang Koeshadi di Jakarta, Rabu (22/4).

Dengan adanya rencana ini, Bambang mengatakan bahwa proporsi kredit produktif dari total penyaluran pembiayaan akan menjadi 44 persen, atau naik 6 persen dibanding tahun lalu yang hanya sebesar 38 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan pada awalnya pemegang saham ingin porsi kreditnya 50 persen dari kredit konsumsi dan sebagian dari kredit produktif. Tapi hal tersebut kami anggap berat karena kan kredit konsumsi masih memberikan pendapatan bunga yang banyak," katanya menambahkan.

Meski akan menambah porsi kredit produktif, pada tahun ini kredit konsumsi masih akan tetap mendominasi proporsi pembiayaan di Bank Jatim. "Kami lakukan secara bertahap. Tapi khusus tahun ini, 20 persen dari total kredit produktif akan dialokasikan untuk kredit menengah dan korporasi dan sisanya untuk kredit usaha kecil dan mikro," ujar Bambang.

Beberapa waktu yang lalu, mantan Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto mengatakan akan mefokuskan pembiayaan mikro karena memiliki nilai gagal kredit (non-performing loan) yang rendah, atau sebesar nol persen.

"Karena NPL di sektor kredit mikro itu 0,00 persen, jadi kami akan terus konsentrasi di pembiayaan sektor ini. Bahkan untuk tahun ini kami akan tingkatkan pembiayaan mikro menjadi Rp 1 triliun, atau naik dari angka outstanding di tahun 2014 yang sebesar Rp 264,08 miliar," ujar Hadi Sukrianto di Jakarta pada bulan lalu.

Perlu diketahui bahwa pada tahun lalu Bank Jatim berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 26,19 triliun di mana sebesar 63,8 persen pembiayaan, atau Rp 16,71 triliun merupakan kredit konsumer. Lalu pembiayaan bagi sektor komersial dengan nilai Rp 5,18 triliun atau sebesar 19,7 persen dari total pembiayaan pada tahun 2014.
(ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER