Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto akan segera melapor ke Presiden Joko Widodo terkait rencana pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Untuk itu, Pertamina secepatnya akan mengambil alih seluruh aset Petral guna mendukung rencana perseroan menjadi perusahaan perdagangan minyak internasional.
"Kami evaluasi kemanfaatan Petral. Kan sebelumnya dipakai untuk suplai Pertamina, ketika kami sudah ubah penanganan impor
crude oil dan BBM langsung dari Pertamina, maka posisi Petral sudah tidak seperti itu semula. Pertamina akan ambil aset-aset (Petral) yang ada," katanya di sela rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (22/4).
Rencana pembubaran Petral, kata Dwi, akan disampaikan ke Presiden Jokowi guna memperoleh persetujuan. Saat ini, lanjutnya, Pertamina tengah mempersiapkan langkah-langkah pengambilalihan aset Petral guna meminimalkan biaya yang mungkin timbul dari aksi korporasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesegera mungkin (aset Petral akan diambil alih Pertamina)," kata Dwi.
Menurut Dwi, ke depannya aset-aset Petral akan dikelola oleh anak perusahaan baru di bawah Pertamina. Namun, akan dipilah-pilah terlebih dahulu mengingat ada aset Pertamina Energi Services (PES) yang tidak masuk dalam rencana pembubaran.
"Kami harapkan PES akan kami teruskan jadi anak perusahaan Pertamina untuk internasional," ujarnya.
Namun, Dwi Soetjipto belum dapat memastikan berapa total aset Petral saat ini. "Nanti kita lihat, sekarang sedang dilakukan kalkulasi," tuturnya.
(ags/ags)