Investasi Hijau Ditargetkan Tumbuh 20 Persen per Tahun

Diemas Kresna Duta dan Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 22 Apr 2015 17:55 WIB
Adapun realisasi besaran investasi hijau dalam lima tahun terakhir baru mencapai Rp 496 triliun, atau berkisar Rp 100 triliun per tahun.
Menteri ESDM Sudirman Said dan Kepala BKPM Franky Sibarani memberikan keterangan pers terkait peluang potensi investasi hijau yang ditargetkan tumbuh 20 persen setiap tahun, di Jakarta, Rabu (22/4). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pertumbuhan investasi hijau di Indonesia mencapai 20 persen, atau berkisar Rp 20 triliun dalam setahun. Sementara realisasi besaran investasi hijau dalam lima tahun terakhir baru mencapai Rp 496 triliun, atau sekitar Rp 100 triliun per tahun.

Guna merealisasikan targetan itu, Kementerian yang dipimpin oleh Sudirman Said ini akan secara masif menarik investor melalui sejumlah gelaran seperti “Tropical Landscapes Summit: A Global Investment Opportunity” yang akan berlangsung pada tanggal 27 hingga 28 April 2015 di Jakarta. 
“Bagi sektor ESDM, acara ini sangat penting karena inilah kali pertama Pemerintah menunjukkan keseriusannya untuk mengembangkan energi baru terbarukan” ungkap Sudirman pada acara Press Conference jelang pertemuan Tropical Landscapes Summit di Jakarta (22/04).

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, sekitar 30 persen program investasi hijau di Indonesia berasal dari pengembangan industri di sektor energi, termasuk listrik, geothermal, dan biofuel. Mulai tahun depan, pemerintah pun akan menggenjot pemanfaatan energi terbarukan yang sampai saat ini belum dimaksimalkan. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua diantaranya pengembangan energi geothermal dan bahan bakar nabati (BBN) yang mulai diimplementasikan melalui kewajiban pencampuran 15 persen minyak berbasis sawit (CPO) pada produk solar. Tujuannya sendiri dimaksudkan untuk secara bertahap dapat menggantikan energi berbasiskan minyak bumi. 
"Karena selama ini kita terlalu bergantung pada energi fosil yang tiap waktu semakin tipis cadangannya," tutur Sudirman. 

Oleh karenanya, Kementerian ESDM akan mengusulkan anggaran sekitar Rp 25 triliun dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Dimana Rp 10 triliun diantaranya akan dipakai untuk meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan.
(dim/ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER