Harga Jual Turun, Produksi Batu Bara Indonesia Anjlok

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 18:40 WIB
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendapati produksi batu bara Indonesia pada kuartal I 2015 turun 21 persen.
Bongkar muat batu bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendapati produksi batu bara Indonesia pada kuartal I 2015 menurun. Produksi kuartal I adalah 97 juta ton, turun 27 juta ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang ada di angka 124 juta ton.

"Kalau dihitung memang ada penurunan sekitar 21 persen dibandingkan Januari sampai Maret 2014. Pasalnya kuartal I ini produksi batu bara nasional hanya mencapai 97 juta ton," ujar Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara, Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara, Bambang Tjahjono saat dihubungi di Jakarta, Selasa (21/4).

Bambang mengungkapkan dari total produksi 97 juta ton, sekitar 79 juta ton di antaranya diekspor ke sejumlah negara seperti Tiongkok dan Jepang. Adapun sisanya atau berkisar 18 juta ton dialokasikan untuk pemenuhan konsumsi batu bara dalam negeri sebagai bahan baku pembangkit listrik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau batu bara untuk dalam negeri sendiri berkaitan dengan domestic market obligation (DMO)," tutur Bambang.

Sebagai informasi, pada April 2015 Kementerian ESDM juga telah menetapkan besaran harga batu bara acuan (HBA) di angka US$ 64,48 per ton. Adapun acuan tersebut turun sekitar 4,8 persen dibandingan HBA Maret yang ditetapkan sebesar US$ 67,76 per ton.

Bambang menjelaskan faktor yang menjadikan HBA April turun tak lepas dari anjloknya beberapa indeks harga jual batu bara Indonesia meliputi Indonesia Coal Index (ICI), New Castle Export Index, serta New Castle Global Coal Index.

"HBA turun karena penurunan indeks bulanan ICI 0,41 persen, GCNC 12,41 persen, NEX 8,01 persen, dan naiknya Platts 2,66 persen," katanya. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER