Jakarta, CNN Indonesia -- Laba bersih PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) anjlok sebesar 13 persen pada tahun lalu dengan hanya membukukan angka Rp 1,85 triliun. Untuk tahun ini, manajemen BTPN optimistis akan terjadi peningkatan laba seiring dengan penurunan biaya dana yang dimotori melandainya tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia.
“Laba bersih kami perkirakan, dengan membaiknya cost of fund, mungkin akan membaik,” kata Direktur Keuangan BTPN Arief Harris Tandjung ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/4).
Kendati prospeknya cerah, Arif masih enggan menyebutkan berapa target laba bersih perseroan tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait penurunan laba bersih 2014, Arief menjelaskan meningkatnya biaya dana sebesar 2,1 persen menjadi 9,3 persen menjadi penyebabnya. Kenaikan cost of fund merupakan konsekuensi dari kondisi likuiditas yang relatif lebih ketat dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, penurunan laba bersih juga disebabkan oleh dampak kenaikan BI rate yang baru dirasakan sepenuhnya pada tahun lalu. Hal itu diikuti pula dengan perlambatan pertumbuhan bisnis secara umum.
“Kalau tahun ini diperkirakan cost of fund relatif sama atau stabil, malah ada kecenderungan menurun karena BI sudah menurunkan BI rate bulan Februari kemarin sebanyak 25 basis point,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Arief juga memperkirakan marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) tahun 2015 akan relatif sama dengan perolehan NIM tahun lalu yaitu di kisaran 11,4 persen. Kalaupun ada perubahan, maka tidak akan terlalu besar.
"Saya pikir dengan kecenderungan penurunan cost of fund, net interest margin akan relatif stabil," ujarnya.
(ags)