Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan konstruksi pelat merah, PT Waskita Karya (Persero) Tbk berencana mengalokasikan dividen senilai Rp 100,31 miliar atau 20 persen dari total laba bersih 2014 yang sebesar Rp 501 miliar. Alokasi tersebut menurun jika dibandingkan dengan pembagian dividen tahun lalu yang sebesar Rp 110,41 miliar atau 30 persen dari total laba Rp 368,059 miliar.
Tunggul Rajagukguk, Direktur Keuangan Waskita Karya, menuturkan rencana pembagian dividen tersebut sudah disetujui oleh pemegang saham perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
"Kalau dihitung, dividen per saham jadi senilai Rp 11 per saham. Kami akan bagikan dividen ini secepatnya. Hal itu sehubungan dengan maksimal pembayaran dividen itu tidak boleh melebihi dua bulan setelah hasil RUPST," ujarnya di Jakarta, Jumat (24/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyatakan besaran dividen yang sudah ditetapkan oleh manajemen tersebut terbilang wajar, karena perseroan perlu melakukan ekspansi usaha. Dengan demikian, sisa perolehan laba bersih perseroan tersebut dibukukan sebagai dana cadangan dan laba ditahan.
"Kami bakal terus berinvestasi. Kebutuhan dana kami banyak karena Waskita bakal mempercepat proyek - proyek infrastruktur di Tanah Air," jelasnya.
Sepanjang tahun lalu, Waskita Karya berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 10,2 triliun atau tumbuh 6,2 persen dari tahun sebelumnya. Laba bersih perseroan naik sebesar 36,1 persen jika dibanding perolehan laba bersih tahun sebelumnya menjadi Rp 501 miliar.
"Nilai laba bersih ini jelas melebihi target, karena perkiraan laba bersih Waskita Karya pada tahun 2014 lalu itu hanya Rp 442 miliar," jelasnya.
Sebelumnya, Waskita Karya menargetkan laba bersih sebesar Rp 1 triliun pada tahun ini atau meningkat hampir dua kali lipat dari pencapaian 2014 yang sebesar Rp 501 miliar.
M. Choliq, Direktur Utama Waskita Karya, menyebutkan secara formal dalam rencana kerja perseroan disebutkan target laba hanya sebesar Rp 650 miliar atau naik sekitar 29,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, Choliq optimistis perusahaannya dapat mencapai laba bersih Rp 1 triliun yang ditunjang oleh dua alasan utama.
Target itu bakal dicapai salah satunya melalui diversifikasi anak usaha di bidang beton precast melalui PT Waskita Beton Precast (WBP) dan realty melalui PT Waskita Karya Realty yang menunjukkan kinerja yang baik. Kedua anak usaha itu diharapkan menyumbang laba sebesar Rp 500 miliar.
"Diharapkan di tahun 2015 ini realty menyumbangkan laba bersih sebesar Rp 200 miliar dan beton precast memberi sumbangan di atas Rp 300 miliar bersih. Dari dua anak saja saya sudah dapat Rp 500 (miliar) lebih. Dari induknya masak cuma Rp 150 miliar?" ujar Choliq di Jakarta, Rabu (22/4).
(ags)