Depok, CNN Indonesia -- Pabrikan farmasi asal Jerman, PT Bayer Indonesia berencana meningkatkan produksi produk
effervescent dengan menyiapkan dana sebesar 3 juta euro. Tingginya pertumbuhan permintaan suplemen yang larut dan berbuih dalam air tersebut membuat manajemen perusahaan tidak menyia-nyiakan kesempatan.
"Terkait investasi
effervescent, kami sedang mengerjakan satu lini produksi baru yang diharapkan bisa mulai beroperasi pada tahun depan. Untuk menunjang hal itu, kami sudah menggelontorkan dana sebanyak 3 juta euro,” ujar Safak Oner, Head of Supply Center Bayer HealthCare Bayer Indonesia di Depok, Rabu (27/5).
Ia menambahkan, dana tersebut merupakan bagian dari investasi dengan nilai total 8,1 juta euro yang telah dikeluarkan perusahaan sejak tahun lalu. Dengan adanya investasi ini, perusahaan merencanakan peningkatan kapasitas produksi effervescent sebesar 50 persen pada tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika telah beroperasi, kami harap kapasitas produksinya bisa meningkat dari 36,3 juta tabung per tahun menjadi 50 juta hingga 54 juta tabung per tahun. Kami memang ingin meningkatkan investasi effervescent karena permintaan domestik semakin meningkat," tutur Oner.
Gudang Baru
Penambahan produksi suplemen dengan merek dagang CDR dan Redoxon ini nantinya diharapkan dapat mengisi fasilitas pergudangan baru yang resmi digunakan mulai hari ini. Fasilitas pergudangan baru ini memiliki nilai investasi 5,1 juta euro dengan kapasitas sebanyak tujuh ribu palet, atau dua kali lipat dibanding kapasitas sebelumnya yang sebesar 3.500 palet.
Selain itu, perusahaan akan segera menambah kapasitas
hard-shell capsul, namun Oner masih belum mau membeberkan angka investasinya.
"Pembangunan investasinya sudah kita
kick-off, tapi masih belum beroperasi. Kalau sudah selesai, akan kami informasikan lebih lanjut mengenai detil investasinya," terangnya.
Sebagai informasi, nilai produksi farmasi nasional mencapai US$ 532 juta pada tahun 2014, atau tumbuh sebesar 16,98 persen dibanding nilai tahun sebelumnya dengan besaran US$ 455 juta di tahun lalu. Pada kuartal pertama tahun 2015, sektor industri farmasi bertumbuh 9,05 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sedangkan grup Bayer pada tahun lalu telah mengeluarkan belanja modal sebesar 2,5 miliar euro dan
research and development senilai 3,6 miliar euro untuk pengembangan bisnisnya di seluruh dunia.
(gen)