Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan pengembang kawasan industri, PT Puradelta Lestari berencana mengembangkan divisi bisnis residensial atau hunian seiring dengan rencana relaksasi aturan
loan to value (LTV) yang akan diberlakukan Bank Indonesia. Bahkan, perusahaan yang per hari ini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia berniat mengalokasikan 20 persen lahan yang dikuasainya untuk mengembangkan bisnis residensial.
“Dalam tiga sampai empat tahun ke depan kami akan fokus ke pengembangan residensial, bahkan rencananya kami akan mengalokasikan lahan kami sebesar 20 persen untuk hal tersebut. Seiring adanya relaksasi LTV, bunga turun maka penjualan residensial akan meningkat," tutur Direktur Puradelta Hermawan Wijaya di Jakarta, Jumat, (29/5).
Lebih lanjut, proyek residensial yang ingin dikembangkan perusahaan adalah proyek apartemen dan perumahan dengan pangsa pasar menengah atas. Bahkan perusahaan meramalkan, jika lima persen lahan alokasi telah diutilisasi, maka hal tersebut akan menambah penerimaan perusahaan sampai Rp 200 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengambil segmen menengah ke atas karena
captive market kami adalah ekspatriat. Lokasinya juga masih tetap di Cikarang, Bekasi," tuturnya.
Perusahaan sendiri saat ini tengah menggarap lahan seluas 1.800 hektare untuk kawasan industri dan 720 hektar berikutnya direncanakan akan digunakan untuk pengembangan proyek properti. Total lahan yang dimiliki oleh perusahaan adalah sebesar 3.049 hektar, dimana 96 hingga 98 persennya masih digunakan untuk kepentingan industri.
Dalam mengembangkan proyek residensial, perusahaan pun tidak mencemaskan soal kebutuhan belanja modal. Ia mengatakan bahwa sistem pembayaran residensial yang diberlakukan tidak akan mempengaruhi lonjakan belanja modal.
"Kita bisa lakukan pre selling untuk proyek residensial. Kebutuhan capex tidak sesusah menjual kawasan industri yang selalu bayar di depan," tambahnya.
(gen)