Bursa Wall Street Terkoreksi Jelang Rilis Data Pekerjaan AS

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Jumat, 05 Jun 2015 06:45 WIB
Ketidakpastian kesepakatan utang Yunani serta penurunan harga minyak dan emas disinyalir turut menekan Wall Street.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) terkoreksi pada penutupan perdagangan Kamis (4/6).(REUTERS/Brendan McDermid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Amerika Serikat (AS) terkoreksi pada penutupan perdagangan Kamis (4/6) waktu setempat. Kegalauan investor menjelang dirilisnya laporan pekerjaan dan ketidakpastian kesepakatan utang Yunani dinilai sebagai pemicu kejatuhan Wall Street.

Selain itu, penurunan harga minyak dan emas disinyalir turut menekan saham-saham sektor energi dan material, terutama pada indeks S&P 500.

Reuters melaporkan Dow Jones Industrial Average negatif 170,69 poin atau 0,94 persen ke level 17.905,58, indeks S & P 500 minus 18,23 poin atau 0,86 persen ke posisi 2.095,84 dan Nasdaq Composite turun 40,11 poin atau 0,79 persen menjadi 5.059,13 poin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merujuk pada data ekonomi sebelumnya, pasar tenaga kerja di Negeri Paman Sam menunjukan pengetatan, di mana untuk pertama kalinya tunjangan pengangguran turun pada pekan lalu dan jumlah penerima manfaatnya berada di level yang terendah sejak tahun 2000.

Reuters memperkirakan akan ada kenaikan 225 ribu dalam non-farm payrolls yang akan dirilis pada hari ini.

"Yang menjadi perhatian adalah jumlah pekerjaan, yang menjadi fokus banyak pihak," kata Tim Ghriskey, Kepala Investasi Solaris Group di Bedford Hills, New York.

Kalangan investor menilai jumlah pekerjaan yang meningkat menambah peluang Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga lebih awal. Kekhawatiran investor bertambah jika Yunani kembali menunda pembayaran utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) menyusul pernyataan Kanselir Jerman Angela Merkel soal penyelesaian utang yang masih jauh dari kesepakatan. 

Investor tampaknya juga mempertimbangkan sikap IMF yang mendesak The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga sampai ada tanda-tanda yang jelas dari kondisi kenaikan upah dan inflasi AS. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER